Cari Blog Ini
Selasa, 18 Juni 2013
LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK SUMBERARUM, KEREK, TUBAN
Nama :
Aldian Wahyu Hutama
NRP : 2508 100 080
Pembimbing : Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT
ABSTRAK
Objek yang ditinjau dalam kerja praktek ini adalah Seksi
Keselamatan Kerja dan Kebersihan PT Semen Gresik (Persero) Tbk pabrik Tuban. Penugasan yang diberikan oleh pembimbing internal dan eksternal diantaranya
adalah meng-capture
dan merekap data unsafe actions dan unsafe conditions yang ditemui saat
melakukan observasi di unit kerja. Unsafe actions dan unsafe conditions
merupakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Dari data yang diperoleh mulai 2007 hingga 2011, dapat diketahui bahwa
terjadi peningkatan pada kasus kecelakaan kerja di pabrik Tuban yang mayoritas disebabkan oleh unsafe action sebesar 80 % dan
selebihnya adalah unsafe condition.
Penugasan kedua adalah mengamati pelaksanaan 5R di PT Semen Gresik pabrik Tuban. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa program 5R merupakan salah satu program
kerja seksi K3 yang harus diterapkan di seluruh area pabrik PT Semen Gresik
untuk meningkatkan produktivitas kerja. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi,
maka setiap unit kerja wajib mempunyai struktur organisasi yang bertanggung
jawab dalam pelaksanaan 5R di unit kerja bersangkutan. Penugasan ketiga terkait dengan kegiatan me-monitoring lingkungan kerja
fisik di Unit Finish Mill Tuban I dan II. Pengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran intensitas bising dan iklim kerja. Hasil
pengukuran menunjukan sebagian besar lokasi pengamatan
memiliki intensitas bising di atas Nilai Ambang Batas (NAB) sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja
No. Kep-51/Men/1999 sebesar 85 dB(A). Sedangkan nilai ISBB masih berada di bawah NAB iklim kerja yaitu sebesar 28,0 oC.
Review Jurnal Reliability
A
Broker-based Approach for Improving Web Services Reliability
(Pendekatan
Berbasis Broker untuk Memperbaiki Reliabiliti dalam Layanan Web)
Abdelkarim
Erradi, Piyush Maheshwari
School
of Computer Science and Engineering
The
University of New South Wales, Sydney
NSW 2052, Australia
Sumber : (http://webdocs.cs.ualberta.ca/sr16/Reliability/A_broker_based_approach_for_improving_web_services_reliability) diakses 22 Oktober 2010
Dalam jurnal ini dibahas
mengenai tujuan awal dan fungsi mendasar dari pengembangan layanan web sebagai
suatu skenario dalam e-Business dan sebagai aplikasi untuk berbagai misi
dalam dunia bisnis. Kualitas dari layanan web (QoS) yang lebih baik serta layanan
pengiriman yang dapat dilakukan secara kontinu menjadi sebuah isu penting dalam
rangka menjamin tingginya ketersediaan dan ketahanan dengan tujuan untuk
meminimalisir terjadinya kerusakan atau ketidaktersediaan dari pengaplikasian
jaringan dan layanan web. Tantangan ini mengharuskan terjadinya perubahan besar
dalam pemakaian layanan web serta berbagai macam infrastruktur yang membangun
web tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan akan hal ini, maka dikemukakan ide
mengenai Web Services Message Bus (wsBus) yaitu sebuah sistem sederhana
yang berorientasi pada bagaimana interaksi serta ketahanan layanan web dalam
mengatasi kerusakan dan kegagalan pada sistem.
Jurnal ini juga menjelaskan mengenai arsitektur dan
berbagai fitur yang terdapat dalam wsBus dan dicantumkan pula mengenai
hasil dari penelitian untuk menjelaskan keefektifan dari wsBus
dalam menambah ketahanan dan kelancaran layanan web dalam sistem manajemen
rantai pasok. Arsitektur yang ditampilkan berupa suatu implementasi prototip
tentang wsBus yang merupakan sebuah kerangka dari susunan sistem yang
dinamis untuk memudahkan manajemen dari layanan web dengan berbasis pada
bagaimana seorang broker meningkatkan
pendapatannya melalui berbagai macam mekanisme menangani kesalahan, termasuk di
antaranya kegiatan monitoring,
inspeksi dan perbaikan kesalahan dalam proses material handling melalui penyusunan dan penataan kembali
pergerakan arus material, dan dinamisasi fungsi susunan material handling. Sistem wsBus
yang mengambil pendekatan
berbasis broker ini memiliki beberapa keunggulan di antaranya mampu
memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi demii kesatuan layanan web yang
diberikan. Selain itu, sistem ini mampu meningkatkan ketahanan sistem
manajemen rantai pasok dalam menangani adanya potensi terjadinya kerusakan
secara dinamis serta kejelasan sistem handling untuk lebih memfungsikan
kembali kesamaan dalam mendukung berjalannya layanan.
Hasil
percobaan membuktikan bahwa efektifitas, kemungkinan penerapan dari pendekatan
ini serta mengenai nilai tambah pada manajemen QoS yang diperoleh dari
penerapan wsBus pada e-Business seperti
adanya jaminan pengiriman dan adanya mekanisme pemulihan kembali membuat biaya
tambahan yang biasa terjadi dapat ditekan seminimal mungkin. Pada akhir jurnal
yang dibuat, peneliti berencana untuk memperbaiki dan memperluas aplikasi wsBus
di masa mendatang, dalam berbagai macam ruang lingkup area, termasuk
memperbaiki mekanisme penjadwalan untuk mendapatkan pesanan, lebih mampu dalam
beradaptasi terhadap kondisi baru (termasuk di dalamnya proses monitoring
mengenai beban kerja dari web service),
dan lebih banyak lagi keunggulan yang didapat dari adanya waktu tunggu dalam
antrian terutama dalam kasus ketidaklancaran sistem antrian yang telah
diterapkan sebelumnya. Peneliti juga berencana memperluas evaluasi yang telah
dilakukan pada wsBus dalam skala yang lebih luas dan pada penerapan sistem ini
secara lebih kompleks.
PENTINGNYA PENGENDALIAN KUALITAS PADA DUNIA INDUSTRI
1.
Kebutuhan Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas produk merupakan usaha
untuk meminimalisasi produk cacat dari produk yang dihasilkan perusahaan. Tanpa
adanya pengendalian kualitas produk akan menimbulkan kerugian yang besar bagi
perusahaan, karena penyimpangan-penyimpangan tidak diketahui sehingga perbaikan
tidak bisa dilakukan dan akhirnya penyimpangan akan berkelanjutan. Sebaliknya
bila pengendalian kualitas dapat dilaksanakan dengan baik maka setiap terjadi
penyimpangan dapat langsung diperbaiki dan dapat digunakan untuk perbaikan
proses produksi dimasa yang akan datang. Dengan demikian proses produksi yang
memperhatikan kualitas produk akan menghasilkan produk yang berkualitas bebas
dari kerusakan dan kecacatan, sehingga membuat harga lebih kompetitif.
Peranan kualitas produk sangat penting dalam situasi
pemasaran yang semakin bersaing, karena dapat mempengaruhi maju atau tidaknya
perusahaan. Perusahaan bukan hanya memperhatikan kualitas produk yang
dihasilkan tetapi juga kualitas dari produk tersebut. Bagi perusahaan yang tidak
memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan akan mengalami banyak kendala
dalam pemasarannya, sehingga produk kurang laku dan mengalami penurunan
penjualan.
2.
Obyek Pengendalian Kualitas
Searah
dengan perkembangan kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan dan ekonomi,
lingkungan manufaktur mengalami pergeseran kearah yang lebih maju. Lingkungan
persaingan juga bertambah ketat. Agar mampu bertahan dan bahkan bersaing dalam
kondisi persaingan yang ketat ini, para pelaku bisnis hendaknya mampu terus
menerus menyempurnakan proses produksi dan produk itu sendiri untuk dapat
menciptakan keunggulan baru. Untuk itu perusahaan harus terus menerus
mengadakan perbaikan pada kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu
setiap perusahaan sangat membutuhkan suatu pengendalian mutu atau kualitas yang
dilakukan secara terus menerus. Pengendalian mutu atau kualitas merupakan cara
untuk memproduksi barang atau jasa secara ekonomis sesuai dengan keinginan
pelanggan. Dalam proses pengendalian kualitas tidak hanya untuk mengetahui
kualitas dari produk tetapi juga dibutuhkan pengandalian kualitas terhadap
kinerja karyawan yang berkerja di perusahaan. Untuk itu dibutuhkan suatu metode
yang dapat mengendalikan kualitas baik produk maupun karyawan.
3.
Operasi Pengendalian Kualitas
Adapun operasi pengendalian kualitas dapat dilakukan
dengan berbagai macam metode di antaranya adalah perbaikan kualitas produk dengan pendekatan metode kaizen (5W+1H),
perbaikan kualitas produk dengan pendekatan metode statistik serta evaluasi pengendalian kualitas pada bagian produksi.
Kaizen
merupakan konsep payung yang mencakup teori-teori praktis seperti Gugus Kendali
Mutu, JIT, Sistem Saran, Kanban, Total
Quality Management (TQM), Manajemen visual, dan aktivitas kelompok kecil,
yang kesemuanya ini saling berkaitan. Antara kaizen dan inovasi sebenarnya
merupakan bagian dari fungsi perbaikan atau penyempurnaan. Suatu perbedaan besar
antara kaizen dan inovasi adalah bahwa kaizen tidak memerlukan investasi besar
untuk melaksanakannya, tetapi menuntut adanya usaha berkesinambungan dan
bertanggung jawab. Sementara inovasi berorientasi pada hasil dengan melibatkan
investasi yang besar. Sasaran akhir dari kaizen adalah kualitas (quality), biaya (cost), dan penjadwalan (scheduling), yang kemudian penjadwalan dirubah
menjadi penyerahan (delivery). Ketiga
hal ini dikenal dengan QCD yang merupakan aspek yang paling penting untuk
diperbaiki. Kualitas (Q) tidak hanya berkaitan dengan kualitas produk jadi atau
jasa layanan, namun juga kualitas dari proses yang menghasilkan produk maupun
jasa layanan tersebut. Biaya (C) berkaitan dengan biaya keseluruhan sejak dari
merancang, memproduksi, menjual dan memelihara produk atau layanan tersebut.
Penyerahan (D) adalah penyerahan produk atau jasa layanan secara tepat jumlah dan
tepat waktu.
Pengendalian
kualitas statistik adalah suatu sistem yang dikembangkan untuk menjaga standar
yang uniform dari kualitas hasil produksi, pada tingkat biaya yang minimum dan
merupakan bantuan untuk mencapai efisiensi perusahaan. Pada dasarnya pengendalian
kualitas statistik merupakan penggunaan metode statistik untuk mengumpulkan dan
menganalisa data dalam menentukan dan mengawasi kualitas hasil produk. Tujuan
utama pengendalian kualitas statistik adalah pengurangan variabilitas secara
sistemik dalam karakteristik kunci produk itu. Manfaat dari penerapan
pengendalian kualitas statistik antara lain : kualitas produk yang lebih
beragam, memberikan informasi kesalahan lebih awal, mengurangi besarnya bahan
yang terbuang sehingga menghemat biaya bahan, meningkatkan kesadaran perlunya
pengendalian kualitas serta menunjukan tempat terjadinya permasalahan dan
kesulitan. Pengendalian kualitas statistik dapat dikelompokan atas dua bagian,
yaitu : proses pengendalian dan pengendalian produk. Tujuan utama proses
pengendalian adalah menjaga setiap proses agar tetap terkendali dan untuk itu
digunakan peta kendali, metode grafik yang menunjukan urutan setiap proses. Tujuan
utama pengendalian produk adalah memutuskan apakah suatu lot diterima atau
ditolak yang didasarkan pada bukti yang ditemui dari satu atau banyak sampel
yang ditarik secara acak dari lot yang diteliti.
Dalam melakukan evaluasi
pengendalian kualitas perusahaan, visi/misi perusahaan di bidang
produksi adalah mampu untuk memproduksi
produk zero deffect. Untuk menunjang visi/misi
perusahaan tersebut perlu menentukan standar kerusakan produk sebagai sasaran
jangka pendek misalkan tidak boleh lebih dari dua persen. Dalam penentuan
standar kerusakan maksimum dua persen tersebut perlu untuk dievaluasi.
Penentuan standar tersebut harus melihat kembali tentang persepsi kualitas yang
meliputi tiga variabel yaitu kualitas produk, kualitas karyawan dan kualitas
pelayanan karyawan. Selain itu tentang komitmen karyawan departemen produksi,
ukuran yang digunakan adalah variabel perencanaan dan perbaikan secara
kontinyu. Setelah diperoleh hasil dari analisis tersebut dapat digunakan
sebagai evaluasi terhadap strategi bisnis perusahan yang telah mencanangkan
kebijakan mutu barang yang dihasilkan oleh perusahaan, termasuk kebijakan
tingkat kerusakan barang.
4.
Kesimpulan
Setiap perusahaan selalu ingin menjadikan hasil produksi yang
berkualitas sesuai dengan standar yang ditentukan oleh perusahaan. Kualitas
produk yang dihasilkan bisa sesuai dengan standar atau tidak harus diperhatikan
juga apakah dalam menentukan standar memang sudah mendasarkan pada fasilitas
dan sumberdaya yang dimiliki mendukung untuk itu. Jika sudah maka perlu
melakukan evaluasi terhadap kualitas yang telah dicanangkan itu bisa dicapai
atau tidak. Operasi pengendalian
kualitas dapat dilakukan dengan berbagai macam metode di antaranya adalah perbaikan kualitas produk dengan pendekatan
metode kaizen (5W+1H), perbaikan kualitas produk dengan pendekatan metode
statistik serta evaluasi pengendalian
kualitas pada bagian produksi. Evaluasi yang dilakukan mulai dari proses
produksi, komitmen karyawan, fasilitas produksi, pengendalian setiap produksi merupakan
kunci utama pengendalian kualitas dari suatu produk. Dan hal penting lagi
adalah setiap adanya penyebab kerusakan setiap produk perlu segera dilakukan
evaluasi dan dilakukan perbaikan secara terus menerus.
5.
Referensi
· Ferdiansyah, Herdiyan. 2007. “Usulan Rencana
Perbaikan Kualitas Produk Penyangga Duduk Jok Sepeda Motor Dengan Pendekatan
Metode Kaizen (5W+1H) di PT. Ekaprasarana”.
· Irvan, Zulia Hanum. Tanpa Tahun. “Pengendalian Mutu Produk Dengan metode
Statistik”.
· Dwiwinarno , Titop. Tanpa Tahun. “Evaluasi
Pengendalian Kualitas Pada Bagian Produksi”.
PULL SYSTEM AND KANBAN STRATEGY
Pull
system adalah metode untuk mengontrol aliran produksi pabrik berdasarkan
permintaan pelanggan. Pull system
mengontrol aliran sumber daya dalam proses produksi dengan mengganti hanya apa
yang telah dikonsumsi. Konsep dari sistem ini adalah bahwa setiap proses
manufaktur masing-masing departemen sesuai dengan departemen lain untuk
membangun proses akhir dengan harapan dapat memenuhi permintaan pelanggan.
Pesanan pelanggan dibuat oleh jadwal produksi berdasarkan permintaan dan
konsumsi yang sebenarnya bukan perkiraan. Karena proses produksi dirancang
hanya untuk menghasilkan produk yang diinginkan konsumen, maka proses produksi
bisa menjadi lebih ramping, karena tidak mengakibatkan stok berlebihan.
Pelaksana pull system dapat membantu
menghilangkan pemborosan dalam menangani, menyimpan, dan mengirimkan produk
kepada pelanggan. Pull system adalah
metode yang sangat cocok untuk diterapkan di daerah-daerah di mana manufaktur
selular atau aliran tidak dapat digunakan. Sayangnya pull system tidak dapat diterapkan untuk semua jenis usaha, karena
jenis produk, lead time dan setiap
pengaturan memegang saham dengan pelanggan berbeda. Namun dengan adanya pull system dalam proses produksi,
perusahaan akan dapat mengurangi lead
time serta berbagai macam biaya overhead.
Salah satu pengidentifikasi utama dari pull
system adalah metode kanban dalam siklus produksi. Pada dasarnya kanban
dapat digambarkan sebagai bantuan visual yang digunakan untuk menunjukkan bahwa
pabrik mampu menyelesaikan proses produksi, maupun kebutuhan akan material.
Tujuan utama adanya bantuan visual adalah bahwa pemasok bahan material
mengetahui kebutuhan pabrik dengan cepat. Kanban adalah sebuah konsep yang
cocok untuk semua jenis industri.
Kanban merupakan suatu pendekatan
produksi yang dikembangkan dalam industri sebagai sebuah mekanisme untuk menarik
material dan suku cadang sepanjang aliran produksi dalam basis just in time. Dikembangkan untuk
mengatur penambahan tipe tertentu dari produk jadi perusahaan. Dalam bahasa
Jepang, kanban berarti mencatat atau menandai dan merupakan sebuah nama yang
diberikan untuk kartu inventory control
yang digunakan dalam pull system.
Terdapat dua tipe dari kanban yaitu
kanban transportasi dan kanban produksi. Kanban transportasi digunakan ketika
ada tanda bahwa material membutuhkan pengisian kembali, tanda ini dapat berasal
dari pemasok atau pergerakan dari
suku cadang atau dari bagian perakitan dalam lini produksi pabrik. Kanban
produksi merupakan sinyal untuk memulai produksi atau untuk mengkomunikasikan
kebutuhan bagi perubahan permesinan.
Kanban memiliki karakteristik yang
mengacu pada kebutuhan konsumen. Konsumen di sini dapat merupakan konsumen luar
pabrik maupun dalam pabrik atau proses produksi lanjut. Karakteristik tersebut
adalah material harus “ditarik” melalui jaringan pasokan hanya pada saat
dibutuhkan oleh konsumen; material harus sampai pada tempat,waktu dan jumlah
yang benar; jaringan pasokan harus memberikan yang terbaik bagi konsumen serta
semua tindakan yang diperlukan harus dilakukan untuk meminimasi pergerakan
kendaraan pabrik dan untuk meningkatkan ketahanan aliran kerja dalam pabrik.
Tujuan dari kanban strategy adalah memberikan konsumen apa yang mereka inginkan
saat mereka membutuhkannya dengan menarik material dari pemasok; membantu dalam
mengurangi penyimpanan material; mengurangi kebutuhan kertas saat memesan
produk baru atau untuk meningkatkan jumlah persediaan; rasionalisasi fasilitas
produk; mengurangi pemakaian waktu siklus; menghilangkan proses produksi yang
tidak menghasilkan nilai tambah; berkontribusi pada perbaikan yang
terus-menerus (kaizen); bertindak
sebagai katalis untuk merubah metode dalam memperoleh material.
Komponen dari kanban strategy adalah pasaran produk, kumpulan kendaraan pabrik atau
milk runs, pemasok, satellite store dan sistem pengaturan
inventaris pabrik. Kanban strategy memiliki
lima tugas utama yaitu penempatan pesanan, permintaan produk dari pasaran, operasi
pengangkutan material dan suku cadang dari tempat penyimpanan, operasi pengiriman
produk yang diinginkan oleh konsumen serta penambahan kembali persediaan produk
di pasaran.
DAFTAR PUSTAKA
http://elsmar.com/Pull_Systems
http://www.imec.org/imec.nsf/All
Pull__Kanban_Systems/OpenDocument
http://fka.ump.edu.my/images/fka...salfarinabahar.ppt
PERKEMBANGAN ATRIBUT KOMPETISI PRODUK
Perkembangan dalam dunia usaha
memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengerahkan kemampuannya dalam memasarkan
produk maupun jasanya. Dengan banyaknya barang dan jasa yang berada di pasar
mengakibatkan persaingan yang ketat diantara perusahaan. Setiap perusahaan
dituntut harus dapat memiliki keunggulan dibandingkan dengan pesaingnya. Untuk
dapat bersaing perlu adanya perbaikan yang terus-menerus terhadap produk yang
dihasilkan. Di samping itu perubahan atribut kompetisi produk dilihat dari
sudut pandang konsumen yang terus menerus seiring perkembangan jaman juga patut
menjadi perhatian khusus bagi produsen agar tetap mampu survive dalam dunia perdagangan. Perusahaan seharusnya menggunakan
sejumlah patokan untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari konsumen
mereka. Patokan itu terdiri dari berbagai macam, yaitu : harga, kualitas
barang, layanan antaran, fleksibilitas produk serta inovasi dari produk baru
yang dapat dihasilkan. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen.
Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan produk dapat dijadikan alat oleh
perusahaan dalam kegiatan pemasaran produknya untuk mengkomunikasikan produk
yang sesuai di mata konsumen, sehingga akan menimbulkan persepsi tertentu pada
konsumen yang mengkonsumsi produk tersebut, yang diinginkan oleh produsen dan
sesuai dengan yang diharapkan konsumen. Salah satu keputusan mengenai produk
yang penting adalah keputusan mengenai atribut produk, yaitu kualitas produk,
fitur produk dan inovasi produk. Dalam melaksanakan suatu proses pengambilan
keputusan pembelian, biasanya konsumen akan melalui beberapa tahapan, yaitu :
tahap pengenalan, kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian dan perilaku setelah pembelian. Proses membeli dimulai dengan
pengenalan dan identifikasi kebutuhan. Konsumen menyadari suatu perbedaan
antara keadaan sebenarnya dan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat
digerakkan oleh rangsangan dari dalam maupun luar dirinya. Perusahaan perlu
mengenal faktor-faktor yang dapat mengerakkan kebutuhan atau minat konsumen. Perusahaan
perlu meneliti konsumen untuk memperoleh jawaban apakah kebutuhan yang
dirasakan atau masalah yang timbul, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan
bagaimana kebutuhan atau masalah itu menyebabkan seseorang mencari produk
tertentu. Setelah mengenal kebutuhan yang dihadapinya, konsumen akan mencari
informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumen adalah kuat dan objek yang dapat
memuaskan kebutuhan itu tersedia, konsumen akan menjadi objek itu. Jika tidak,
kebutuhan itu akan mengendap dalam ingatannya. Konsumen mungkin tidak berusaha
memperoleh informasi lebih lanjut atau sangat aktif mencari informasi
sehubungan dengan kebutuhan akan produk tersebut. Setelah melalui tahap
pencarian informasi, konsumen akan menghadapi sejumlah merek yang dapat
dipilih. Pemilihan terhadap produk tersebut biasanya berpedoman pada beberapa
konsep yang diantaranya adalah pemenuhan kebutuhan, manfaat dari produk serta
pemilihan merk berdasarkan ciri-ciri dan karakteristiknya.
Tahap penilaian keputusan menyebabkan
konsumen membentuk pilihan mereka di antara merek yang tergabung dalam
perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk suatu pilihan untuk membeli
dan cenderung membeli merek yang disukainya. Tugas para produsen belum selesai
setelah produk dibeli oleh konsumen, namun akan terus berlangsung hingga
periode waktu pasca pembelian. Hal ini disebabkan setelah membeli suatu produk,
konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Setelah
melakukan pembelian pertamanya konsumen akan menilai apakah produk yang telah
ia beli memuaskan atau tidak. Penilaian ini akan mempengaruhi perilaku pasca
pembeliannya. Jika konsumen merasa puas atas produk yang dibelinya, maka
kemungkinan besar ia akan melakukan pembelian ulang atas produk yang sama.
Suatu pembelian ulang yang selalu memuaskan dan dianggap mempunyai nilai tambah
oleh si konsumen akan membuat konsumen semakin menggemari dan mempunyai
preferensi terhadap produk tersebut, dan ini adalah ciri-ciri telah tumbuhnya
kesetiaan konsumen terhadap merek produk tersebut.
Preferensi
konsumen disini adalah sikap konsumen memilih suatu produk dari merek tertentu,
dan bukan merek lainnya, sebagai akibat dari adanya kepuasan menggunakan merek
tersebut di masa lalu. Dalam proses pengambilan keputusannya, setelah pembeli
menyadari akan adanya suatu kebutuhan maka ia akan langsung membuat keputusan
pembelian atas suatu produk tanpa harus melewati pencarian informasi dan
pengevaluasian alternatif. Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang
dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan
pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan
dan sebagainya. Atribut-atribut produk tersebut sangat berpengaruh terhadap
reaksi pelanggan akan suatu produk. Atribut produk merupakan salah satu faktor
produk yang menentukan tinggi rendahnya nilai dari suatu produk yang dirancang
oleh perusahaan. Atribut produk antara satu jenis produk dengan jenis produk
lainnya mungkin akan berbeda, karena atribut produk juga dapat memberikan suatu
ciri tertentu dari suatu produk. Dengan memahami perilaku pembelian dan proses
keputusan pembelian konsumennya, selain mengetahui benar-benar kebutuhan dan
keinginan konsumen tersebut, perusahaan dapat menciptakan konsumen yang loyal.
Loyalitas konsumen sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan
dalam jangka panjang.
Adapun contoh atribut produk
terhadap keputusan pembelian adalah pada bisnis operator telepon selular. Setiap
operator berlomba-lomba dalam hal teknologi dan pelayanan produknya untuk
menarik pelanggan. Luas jaringan (coverage),
kapasitas jaringan (capacity) untuk
kemudahan komunikasi, serta promosi yang bagus untuk membentuk citra dan
menempatkan posisi suatu produk (positioning)
kepada masyarakat. Salah satu operator telepon selular adalah PT. Excelcomindo
Pratama, Tbk., atau disingkat XL anak perusahaan dari Telekom Malaysia (TM). Pada
21 September 2006, XL telah meluncurkan XL 3G, layanan telekomunikasi selular
berbasis 3G pertama yang tercepat dan terluas di Indonesia. Dengan semuanya itu
XL sudah siap untuk memasuki era full Internet Protocol, yaitu adanya
konvergensi layanan voice, data, video dan broadcasting.
PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) telah
membangun lebih dari 1.600 BTS, dengan demikian per tanggal 30 Juni 2007, XL
telah memiliki hampir 9,000 BTS di seluruh Indonesia dengan jangkauan 85%
penduduk Indonesia. XL telah mengambil langkah-langkah ke depan untuk lebih
meningkatkan kualitas jaringannya kepada para pelanggan, juga meningkatkan
cakupan jaringan dan kapasitas dengan membelanjakan belanja modal sebesar Rp
2,9 triliun pada semester pertama tahun 2007. Jumlah tersebut lebih tinggi daripada
belanja modal semester pertama tahun 2006 yaitu Rp 2,3 triliun. Jumlah BTS yang
didalamnya sudah termasuk 3G Node B, telah meningkat 59% dari 5.606 BTS pada
semester pertama 2006 menjadi 8.936 BTS pada semester pertama 2007.
Di awal tahun 2007, XL telah meluncurkan
sejumlah program pemasaran untuk meningkatkan pemakaian oleh pelanggan. Untuk
pelanggan bebas, XL meluncurkan Rp 10/detik untuk operator lain dan Rp1/detik
untuk sesama XL tanpa syarat apapun. Selain itu, untuk dapat menikmati tarif ini
pelanggan bebas tidak perlu melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Masa berlaku
tarif promosi ini untuk nasional. Program bebas lebih murah dapat dinikmati
oleh seluruh pelanggan bebas tanpa syarat dan ketentuan apapun. Ini sebagai
bentuk komitmen XL untuk memberikan layanan yang semakin baik baik dalam
kualitas maupun harga terjangkau. Sejak diluncurkannya program tarif Rp10/detik
untuk operator lain dan Rp1/detik untuk sesama XL, tercatat lebih dari 1 juta
pengguna kartu bebas telah mendaftarkan beberapa nomor tujuan telepon mereka
guna menikmati tarif yang paling murah ini. Program ini juga telah meningkatkan
5-10 persen jumlah pengguna bebas. Jumlah pelanggan kartu bebas pada kuartal
I-2007 adalah hampir 50 persen dari total pelanggan XL yang berjumlah 10,1
juta. Sebagai hasil dari berbagai program pemasaran yang menarik.
Sumber :
http://gudegku.blogspot.com/2009/01/pengaruh-atribut-produk-bauran-promosi.html
Toyota Way, GE Way dan Waste
- Toyota Way
Pada tahun 2001, Toyota Motor Corporation mulai
memperkenalkan “Toyota Way 2001,”
sebuah prinsip manajerial yang menjadi pedoman dalam rangka pengembangan
perusahaan agar mampu bersaing di tingkat dunia. Toyota Way didasarkan pada Guiding
Principles yang terdiri dari lima nilai yang harus diterapkan oleh semua
karyawan pada semua level produksi dalam pekerjaan mereka setiap hari serta
dalam berhubungan dengan karyawan lain. Kelima nilai dari Guiding Principles tersebut adalah
1. Challenge
Memelihara visi
jangka panjang dan berusaha keras agar mampu menghadapi semua tantangan yang
dihadapi serta kebutuhan akan kreativitas agar mampu mewujudkan visi tersebut.
2. Kaizen (improvement)
Berusaha keras
demi adanya perbaikan yang terus-menerus karena tidak ada suatu proses produksi
yang dapat dikatakan sempurna.
3. Genchi Genbutsu (go and see)
Mempunyai arti
bahwa untuk membuat keputusan yang benar mengenai suatu permasalahan dan demi
tercapainya tujuan bersama kita harus mengetahui sumber permasalahan itu sendiri,
memecahkannya dengan cara membangun kemufakatan
4. Respect
Toyota
menjunjung tinggi rasa hormat kepada yang lain, menghargai setiap usaha yang
telah dilakukan, bertanggung jawab dan melakukan yang terbaik untuk membangun
kepercayaan bersama.
5. Teamwork
Toyota mendorong
setiap individu untuk berbagi kesempatan guna mengembangkan dan memaksimalkan
daya guna dari kerja tim yang ada.
Adapun ke-14 prinsip dari Toyota Way yang merupakan filsafat manajemen
dari Toyota adalah
I : Filosofi
Jangka Panjang
1. Mendasarkan
segala keputusan manajemen pada filosofi jangka panjang meskipun pada sasaran
biaya finansial jangka pendek. Seseorang perlu memiliki cita-cita untuk
memotivasi diri dan menentukan tujuan hidup.
II :
Proses yang Benar akan Menghasilkan Hasil yang Benar
2. Menciptakan
sebuah aliran proses produksi yang berkelanjutan untuk membawa permasalahan
dalam proses produksi ke permukaan. Proses kerja dirancang untuk menghilangkan waste (muda) melalui perbaikan yang kontinu (kaizen).
3. Menggunakan
"pull system" untuk menghindari
produksi berlebih. Sistem ini berprinsip bahwa kebutuhan material pada proses
produksi lanjut hanya akan diberikan oleh proses produksi sebelumnya setelah
ada sinyal kebetuhan dari proses produksi lanjut.
4. Membagi
rata atau menciptakan keseimbangan beban kerja (heijunka). Mengibaratkan bekerja itu seperti kura-kura bukan
seperti kelinci. Hal ini sangat membantu dalam rangka meminimalkan waste (muda), tidak membebani pekerja dan alat-alat produksi (muri), dan tidak menciptakan tingkat
produksi yang tidak seimbang (mura).
5. Menciptakan
kebiasaan menghentikan proses produksi bila ditemukan suatu masalah. Kemudian
menyelesaikan masalah itu agar diperoleh kualitas yang tepat sejak awal. Kualitas
produk harus diutamakan (Jidoka). Para
pekerja di dalam Toyota Production System
mempunyai wewenang untuk menghentikan proses produksi jika ada persoalan pada
kualitas produk.
6. Standardisasi
tugas dan proses produksi sebagai landasan untuk perbaikan terus-menerus dan
pemberdayaan karyawan. Hal ini bertujuan memberdayakan para pekerja untuk
membantu dalam pertumbuhan dan perbaikan dari perusahaan itu sendiri.
7. Menggunakan
kontrol visual sehingga tidak ada masalah yang tersembunyi. Termasuk di
dalamnya prinsip 5S Program yang terdiri dari sort, straighten, shine, standardize dan sustain.
8. Hanya
menggunakan teknologi yang telah diuji secara seksama dan handal untuk melayani
konsumen. Proses manufaktur dipengaruhi teknologi, bukan sebaliknya.
III
: Menambah Nilai dari Organisasi Melalui Pengembangan Sumber Daya Manusia
9. Menumbuhkembangkan
pemimpin-pemimpin yang memahami secara seksama terhadap pekerjaan dan mampu
mengajarkannya kepada orang lain. Tanpa perhatian khusus, prinsip ini akan
berangsur hilang. Karyawan harus dididik dan dilatih untuk memelihara kemampuan
dalam berorganisasi.
10.Mengembangkan
orang-orang dan tim untuk menjadi luar biasa namun tetap mengikuti filosofi
perusahaan. Setiap tim seharusnya terdiri dari 4-5 orang, kesuksesan dibentuk
oleh kerja tim bukan kerja tiap individu.
11.Menghormati
mitra kerja dengan cara memberikan bantuan dalam peningkatan kinerja serta
dengan cara menarik perhatian mereka. Toyota memperlakukan mitra kerja seperti
karyawan mereka, menarik mereka untuk berbuat lebih baik dan menolong mereka
untuk mencapai hal tersebut.
IV
: Menyelesaikan Akar Permasalahan dan Mengendalikan Pembelajaran secara Berkelanjutan
12.Pergi
dan melihat sendiri untuk benar-benar mengerti situasi dengan seksama.
Menyelesaikan masalah dan memperbaiki proses dengan pergi ke sumber
permasalahan untuk mendapatkan kesimpulan guna mengambil benang merah dari
permasalahan tersebut.
13.Membuat
keputusan secara perlahan melalui kemufakatan, benar-benar mempertimbangkan
berbagai pilihan yang ada dan menerapkan keputusan yang diambil dengan cepat (nemawashi).
14.Menjadi
sebuah organisasi pembelajar melalui pemikiran tak kenal lelah (hansei) dan perbaikan yang terus-menerus
(kaizen).
2. General Electric (GE) Way
Meskipun pelopor konsep Six Sigma adalah Motorola, namun dalam aplikasinya ternyata GE Way lebih populer karena hanya dalam
masa lima tahun sejak 1996-2001 GE telah mampu mencapai target Six Sigma. Keberhasilan GE Way tidak terlepas dari kepemimpinan
yang kuat dari Jack Welch, bahkan untuk menghormati Jack Welch telah ditulis
buku tentang 29 Rahasia Kepemimpinan Jack Welch. Serupa dengan Toyota Way yang memiliki 14 prinsip dan
nilai-nilai, GE Way juga dibangun di
atas 4 prinsip sebagai landasannya. Keempat prinsip dari GE Way adalah sebagai berikut :
1. Imagine
Menanamkan
imajinasi untuk bekerja kepada konsumen, masyarakat dan komunitas
2. Solve
Memberikan
bantuan dalam memecahkan berbagai macam permasalahan berat yang dihadapi dunia
3. Build
Perusahaan
merupakan sebuah tempat untuk mendayagunakan segala potensi yang ada guna
membangun pasar, masyarakat dan para pemegang saham.
4. Lead
Perusahaan
merupakan sebuah sarana untuk mengabdi yang dapat dilakukan melalui
pembelajaran dan termasuk juga perubahan sistem.
Untuk mendukung empat prinsip di atas, maka GE
menciptakan 8 nilai-nilai yang disebut sebagai GE Values, yaitu: Curious,
Passionate, Resourceful, Accountable, Teamwork, Committed, Open and Energizing.
Keberhasilan spektakuler dari GE selama masa lima
tahun implementasi Six Sigma, membuat
GE Company berani menciptakan formula
yang telah dikutip dan dimasukkan dalam buku-buku teks dunia. Fomula GE itu
adalah : E = Q x A di mana: The Effective
Result (E) adalah fungsi perkalian dari Quality
of Solution (Q) dengan the Adoption of Ideas (A). Tampak bahwa
formula ini menekankan bahwa hasil-hasil efektif yang dicapai E adalah kualitas
dari solusi masalah dan adopsi dari ide-ide kreatif, bukan sekedar aplikasi Six Sigma. GE menggunakan pendekatan Six Sigma untuk variabel Q (Quality of Solution), dan CAP (Change Acceleration Process) untuk
meningkatkan nilai dari variabel A (Adoption
of Ideas).
3. Waste
Dalam pembahasan kali ini, definisi dari waste bukanlah limbah hasil produksi
melainkan berbagai aktivitas dalam proses produksi yang bisa dikatakan sia-sia
untuk dilakukan. Berdasarkan pada prinsip Toyota
Way nomor dua dari bagian dua, dapat
diketahui bahwa terdapat delapan macam waste
atau biasa disebut “muda” yang
dalam hal ini perlu sekali untuk dikurangi bahkan dihilangkan karena akan
mengurangi produktivitas proses produksi suatu perusahaan. Adapun kedelapan
jenis waste tersebut adalah :
1. Overproduction.
Memproduksi barang saat tidak ada pesanan. Hal ini menyebabkan
kelebihan pada jumlah pegawai, biaya penyimpanan dan transportasi.
2. Waiting (Time on Hand).
Saat bekerja, karyawan hanya
menonton sebuah mesin yang sudah terotomasi bekerja atau hanya berkeliling
menunggu proses berikutnya dapat juga tidak melakukan pekerjaan sama sekali karena
banyak keterlambatan pemrosesan, stockouts, peralatan yang “downtime”, dan terjadinya “capacity bottlenecks”.
3.
Unnecessary transport or conveyance.
Barang dalam proses (WIP) dibawa
dalam jarak jauh, menciptakan transportasi yang tidak efisien, atau memindahkan
material, komponen, atau barang jadi masuk atau keluar dari penyimpanan atau perpindahan
antar proses.
4. Overprocessing
or incorrect processing.
Proses produksi tidak efisien
karena alat-alat produksi dan rancangan produk yang buruk, menyebabkan gerakan
yang tidak perlu dan menghasilkan cacat. Waste
juga dihasilkan ketika perusahaan menyediakan produk-produk berkualitas lebih
tinggi daripada yang diperlukan.
5.
Excess inventory
Kelebihan persediaan menyebabkan
masalah seperti ketidakseimbangan produksi, keterlambatan pengiriman dari
pemasok, cacat, mesin rusak, dan waktu set
up yang terlalu lama.
6.
Unnecessary movement
Setiap karyawan melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu selama
mereka bekerja. Gerakan-gerakan tersebut seperti mencari, meraih, atau menyusun
komponen, peralatan dan sebagainya. Berjalan pun termasuk waste.
7.
Defects
Selama proses produksi biasanya menghasilkan
produk yang pada
bagian-bagiannya terdapat cacat. Perbaikan atau pengerjaan ulang, pembongkaran,
penggantian produksi, dan proses inspeksi merupakan pemborosan dalam proses
pemeliharaan dan perawatan, serta waktu.
8.
Unused employee creativity
Kehilangan waktu, ide, keterampilan, perbaikan, dan kesempatan
belajar dengan tidak melibatkan atau mendengarkan pemikiran dari para karyawan.
Daftar Pustaka
1. http://en.wikipedia.org/wiki/The_Toyota_Way
2. http://dayamuda.blogspot.com/2008/02/six-sigma-ge-way-vs-toyota-way.html
3.
Jeffrey K. Liker ,Tata McGraw-Hill, The Toyota Way ,2004
Senin, 03 Juni 2013
Resep Masakan Berbahan Dasar Kentang
Kentang
atau yang mempunyai nama Latin Solanum
Tuberosum L. adalah tumbuhan yang mempunyai umbi batang yang
bisa dikonsumsi. Bagi orang Eropa, kentang biasanya menjadi bahan makanan
pokok. Di Indonesia, banyak sekali masakan berbahan dasar kentang. Dari
makanan sederhana, hingga makanan yang cara memasaknya cukup rumit. Berikut adalah beberapa resep masakan berbahan dasar kentang yang berhasil penulis kumpulkan dari berbagai sumber.
Pasta
Kentang Brokoli
Bahan :
100 gram pasta bentuk penne atau macaroni, rebus matang
150 gram kentang bulat kecil, rebus matang
150 gram daging ayam asap, siap beli, iris
250 gram brokoli
50 gram keju mozzarella, iris
Saus :
2 sdm margarin
1/2 buah bawang bombai, cincang
3 sdm tepung terigu
250 ml susu cair
50 ml krim kental
1 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
50 gram keju cheddar, parut
1 butir telur
Cara Membuat :
1. Siapkan pinggan wadah alumunium, ukuran 15x12x5 cm, olesi dengan margarin.
2. Saus: panaskan margarin, tumis bawang bombai hingga layu. Masukkan tepung terigu, aduk rata. Tambahkan susu cair, krim kental, garam, dan merica bubuk, aduk rata hingga menjadi saus yang kental,tambahkan keju parut, aduk rata.
3. Penyelesaian : tata dalam wadah, macaroni, ayam asap, kentang kukus, dan brokoli, tuangkan saus, lalu tata kejumozzarella
4. Panggang dalam oven dengan temperatur 180 derajat Celcius selama 15 menit, angkat.
5. Sajikan hangat.
Kentang Goreng a la Jerman
Bahan/ bumbu:
- 200 gram kentang, kupas, cuci, potong dadu
- 1 siung bawang putih, keprek, iris halus
- 1/2 bawang bombay, iris kotak
- 1 butir telur ayam
- 1 sdm minyak goreng
- garam secukupnya
- merica/lada bubuk secukupnya
Cara memasak:
- panaskan wajan, masukkan minyak goreng
- goreng kentang sedikit demi sedikit sampai matang dan warna kecoklatan
- bikin ruang kosong di tengah wajan, tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum
- aduk-aduk supaya tercampur dengan kentang
- tambahkan garam dan merica bubuk, aduk2
- pecahkan telur ayam diatas kentang, aduk2
- masak sampai matang
- angkat, sajikan bersama ayam goreng dan lalapan
Omelet Kentang
Omelet yang sering kita dengan adalah
bahan dasar telur. Disini kita akan membuat omelet dari bahan kentang. Bagi
Anda yang suka dengan makanan dari kentang, Cara membuat Omelet Kentang ini
bisa Anda coba di rumah. Berikut resep Cara membuat Omelet Kentang yang enak.
Bahan :
- 750 gr
kentang besar
- 3 sdm
minyak goreng kunci mas
- 2 bh
bawang bombay, iris dadu 1 cm
- 2 siung
bawang putih, haluskan
- 75 gr
salami, iris dadu 1 cm
- 4 btr
telur, kocok lepas
- 1 sdt
garam
- 1 sdt
merica
Cara membuat Omelet Kentang :
- Kupas dan
potong kentang dadu 2 cm.
- Rebus
kentang hingga lunak. Tambahkan 1/2 sdt garam. Angkat dan tiriskan.
Sisihkan.
- Tumis
bawang bombay hingga harum. Masukkan kentang, salami, garam, dan merica.
Aduk – aduk sebentar.
- Panaskan
minyak, tuang kocokan telur. Setelah agak keras, masukkan tumisan
kentang.Masak hingga bagian bawah telurkering.
- Masukkan
wajan dadar dalam oven, panggang hingga bagian atasnya kering.
Kue Kentang Keju Bakar
Kentang selain enak langsung digoreng,
Kentang juga sangat enak di buat kue. Nah bagi Anda yang ingin membuat kue dari
bahan dasar kentang, mungkin resep Cara membuat Kue Kentang Keju Bakar ini bisa
menjadi pilihan Anda. Dengan tambahan rasa keju yang menambah aroma sedap.
Berikut langkah resep Cara membuat Kue Kentang Keju Bakar yang bisa Anda
lakukan.
Bahan :
- 4 bh
kentang ukuran sedang, kupas
- 2 sdm
mentega
- 20 gr
keju parut
Cara membuat Kue Kentang Keju Bakar :
- Kupas
kentang. iris sedikit bagian bawahnya supaya bisa berdiri
- Kerat
permukaan kentang secara horizontal dari ujang ke ujung setebal 2 cm
- Rendam
kentang dalam air selama 30 menit. Angkat, tiriskan
- Atur
masing-masing kentang dalam pingan tahan panas yang telah diolesi mentega
- Olesi
kentang dengan sedikit mentega
- Bakar
dalam oven pada suhu 180 derajat celcius selama 1 jam.
- Sebelum
matang taburi masing-masing kentang dengan keju dan letakkan sedikit
mentega di atasnya.
- Bakar
lagi selama 10 menit sampai keju berwarna kuning kecokelatan.
Bubur Kentang Brokoli
Bahan :
- 40 gr daging ayam, cuci, buang lemaknya, potong
kecil
- 100 gr tahu potong kecil-kecil
- 200 gr kentang, kupas, potong kecil
- 40 gr wortel, kupas, potong kecil
- 120 ml air
- 25 gr brokoli, petik sesuai kuntum, potong kecil
Cara memasak Bubur Kentang Brokoli :
- Masukkan daging ayam, tahu, kentang dan wortel
kadalam panci. Tambahkan air, lalu masak sampai mendidih. Tutup dan
biarkan selama 30 menit.
- Masukan brokoli masak dalam keadaan tertutup
selama 10 menit atau sampai brokoli lunak, angkat.
- Masukan dalam blender dan haluskan, tuang dalam
mangkuk dan biarkan dingin.
- Hidangkan segera.
Tips Cara memasak Bubur Kentang
Brokoli :
- Agar kentang tidak berubah warna, setelah dikupas dan dibersihkan bagian lekuknya, rendam segera dengan air sebelum diolah lebih lanjut
- Untuk 2 porsi (1 porsi = 155 kalori)
Schotel Kentang
Kalau bosan
makan nasi, cobalah kentang yang diolah jadi hidangan komplet ini. Dipadu susu,
daging asap, dan telur hingga rasanya jadi gurih. Gunakan kentang berikut
kulitnya agar memperoleh manfaat serat yang optimal.
Bahan:
500 g kentang
1 sdm mentega
25 g bawang Bombay, cincang
1 siung bawang putih, memarkan, cincang
3 lembar daging asap, potong kecil
300 ml susu segar
2 butir telur ayam, kocok
100 g keju Cheddar parut
1/2 sdt merica bubuk
1/2 sdt pala bubuk
1 sdt garam
500 g kentang
1 sdm mentega
25 g bawang Bombay, cincang
1 siung bawang putih, memarkan, cincang
3 lembar daging asap, potong kecil
300 ml susu segar
2 butir telur ayam, kocok
100 g keju Cheddar parut
1/2 sdt merica bubuk
1/2 sdt pala bubuk
1 sdt garam
Cara
membuat:
# Cuci bersih kentang, potong melintang1/2 cm.
# Rebus kentang sebentar dalam air mendidih. Tiriskan.
# Panaskan mentega hingga meleleh. Tumis bawang Bombay dan bawang putih hingga layu dan harum.
# Masukkan daging asap, aduk hingga layu.
# Tuangi susu, telur dan semua bahan. Masak hingga mendidih. Angkat.
# Siapkan pinggan tahan panas, susun irisan kentang di dasar pinggan hingga rata.
# Tuangi adonan daging asap, beri irisan kentang.
# Panggang dalam oven panas bersuhu 180 C selama 20 menit hingga kuning kecokelatan. Angkat dan sisihkan.
# Cuci bersih kentang, potong melintang1/2 cm.
# Rebus kentang sebentar dalam air mendidih. Tiriskan.
# Panaskan mentega hingga meleleh. Tumis bawang Bombay dan bawang putih hingga layu dan harum.
# Masukkan daging asap, aduk hingga layu.
# Tuangi susu, telur dan semua bahan. Masak hingga mendidih. Angkat.
# Siapkan pinggan tahan panas, susun irisan kentang di dasar pinggan hingga rata.
# Tuangi adonan daging asap, beri irisan kentang.
# Panggang dalam oven panas bersuhu 180 C selama 20 menit hingga kuning kecokelatan. Angkat dan sisihkan.
Lasagna
Masakan
kentang yang bergaya
barat pun sudah sering kita temui saat ini. Sebut saja lasagna. Masakan jenis
ini dibuat dengan cara menghaluskan dulu kentang yang sudah direbus, kemudian
dimasukkan ke dalam pirex (beling tahan panas), diberi bumbu garam, lada, susu,
dan ditaburi keju parut di atasnya. Setelah itu, kentang dipanggang hingga
matang dan dimakan dengan saus.
Bagi
mereka yang suka dengan masakan ala barat, lasagna merupakan masakan lezat dan
memenuhi kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh. Namun lasagna cukup mampu
membuat bobot tubuh Anda naik dengan lebih cepat. Untuk membuat lasagna kentang
yang lezat, siapkan:
- Kentang
100 gram, kukus lalu haluskan
- Tepung
terigu protein sedang 200 gram
- Telur ayam
1 butir
- Garam ¼
sendok teh
Untuk
isinya, siapkan:
- Bawang
putih 2 siung, cincang sampai halus
- Bawang
Bombay 1 buah, cincang sampai halus
- Daging
giling 200 gram
- Tepung
terigu protein sedang 1,5 sendok makan
- Tomat
pasta 2 sendok makan
- Saos tomat
3 sendok makan
- Garam 1
sendok teh
- Merica
hitam bubuk 1 sendok teh
- Gula pasir
½ sendok the
- Air kaldu
sapi 500 ml
- Seledri
cincang ½ sendok teh
- Penyedap
rasa secukupnya
- Margarin
untuk menumis
Untuk
saus putihnya, siapkan:
- Bawang
Bombay ¼ buah, cincang halus
- Tepung
terigu protein sedang 25 gram
- Susu cair
400 ml
- Garam 1
sendok teh
- Merica
bubuk ¼ sendok teh
- Pala bubuk
½ sendok teh
- Thyme ¼
sendok teh
- Gula pasir
½ sendok teh
- Keju
cheddar 200 gram, parut
- Margarin
secukupnya untuk menumis
Cara
membuat lasagna kentang:
1.
Campur
lalu aduk bahan lasagna hingga menggumpal. Dengan menggunakan penggiling mie,
giling tipis adonan.
2.
Didihkan
air lalu masukkan minyak sayur dan setengah sendok teh garam. Rebus lasagna di
dalamnya sampai setengah matang lalu angkat dan tiriskan.
3.
Untuk
isinya, tumis bawang Bombay dan bawang putih sampai harum lalu masukkan daging
giling. Aduk sampai matang lalu tambahkan terigu, aduk rata. Masukkan tomat
pasta, garam, saus tomat, garam, merica hitam bubuk, dan gula pasir. Tambahkan
air kaldu sapi sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga mengental. Tambahkan
daun seledri cincang lalu angkat.
4.
Untuk
membuat saus putihnya, tumis bawang Bombay hingga harum lalu tambahkan tepung
terigu. Aduk kemudian masukkan susu cair sedikit demi sedikit sambil terus
diaduk hingga terasa licin. Tambahkan garam, merica, gula, thyme, dan pala.
Masak hingga mengental.
5. Tata lasagna di wadah tahan panas yang
telah diolesi margarin. Taburi lasagna dengan isinya, tata lagi lalu sirami
dengan saus putih. Taburi keju parut di atasnya.
6. Simpan wadah di atas loyang, tambahkan
sedikit air ke dalam loyang lalu panggang selama 40 menit.
Langganan:
Postingan (Atom)