Cari Blog Ini

Selasa, 18 Juni 2013

Game of Thrones


LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK SUMBERARUM, KEREK, TUBAN


Nama              :  Aldian Wahyu Hutama
NRP                :  2508 100 080
Pembimbing    :  Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT

ABSTRAK
Objek yang ditinjau dalam kerja praktek ini adalah Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan PT Semen Gresik (Persero) Tbk pabrik Tuban. Penugasan yang diberikan oleh pembimbing internal dan eksternal diantaranya adalah meng-capture dan merekap data unsafe actions dan unsafe conditions yang ditemui saat melakukan observasi di unit kerja. Unsafe actions dan unsafe conditions merupakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Dari data yang diperoleh mulai 2007 hingga 2011, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pada kasus kecelakaan kerja di pabrik Tuban yang mayoritas disebabkan oleh unsafe action sebesar 80 % dan selebihnya adalah unsafe condition.
Penugasan kedua adalah mengamati pelaksanaan 5R di PT Semen Gresik pabrik Tuban. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa program 5R merupakan salah satu program kerja seksi K3 yang harus diterapkan di seluruh area pabrik PT Semen Gresik untuk meningkatkan produktivitas kerja. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi, maka setiap unit kerja wajib mempunyai struktur organisasi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan 5R di unit kerja bersangkutan. Penugasan ketiga terkait dengan kegiatan me-monitoring lingkungan kerja fisik di Unit Finish Mill Tuban I dan II. Pengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran intensitas bising dan iklim kerja. Hasil pengukuran menunjukan sebagian besar lokasi pengamatan memiliki intensitas bising di atas Nilai Ambang Batas (NAB) sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-51/Men/1999 sebesar 85 dB(A). Sedangkan nilai ISBB masih berada di bawah NAB iklim kerja yaitu sebesar 28,0 oC.

Kata Kunci      : K3, Unsafe Actions, Unsafe Conditions, 5R, Lingkungan Kerja

Review Jurnal Reliability


A Broker-based Approach for Improving Web Services Reliability
(Pendekatan Berbasis Broker untuk Memperbaiki Reliabiliti dalam Layanan Web)
Abdelkarim Erradi, Piyush Maheshwari
School of Computer Science and Engineering
The University of  New South Wales, Sydney NSW 2052, Australia

          
       Dalam jurnal ini dibahas mengenai tujuan awal dan fungsi mendasar dari pengembangan layanan web sebagai suatu skenario dalam e-Business dan sebagai aplikasi untuk berbagai misi dalam dunia bisnis. Kualitas dari layanan web (QoS) yang lebih baik serta layanan pengiriman yang dapat dilakukan secara kontinu menjadi sebuah isu penting dalam rangka menjamin tingginya ketersediaan dan ketahanan dengan tujuan untuk meminimalisir terjadinya kerusakan atau ketidaktersediaan dari pengaplikasian jaringan dan layanan web. Tantangan ini mengharuskan terjadinya perubahan besar dalam pemakaian layanan web serta berbagai macam infrastruktur yang membangun web tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan akan hal ini, maka dikemukakan ide mengenai Web Services Message Bus (wsBus) yaitu sebuah sistem sederhana yang berorientasi pada bagaimana interaksi serta ketahanan layanan web dalam mengatasi kerusakan dan kegagalan pada sistem.

Jurnal ini juga menjelaskan mengenai arsitektur dan berbagai fitur yang terdapat dalam wsBus dan dicantumkan pula mengenai hasil dari penelitian untuk menjelaskan keefektifan dari wsBus dalam menambah ketahanan dan kelancaran layanan web dalam sistem manajemen rantai pasok. Arsitektur yang ditampilkan berupa suatu implementasi prototip tentang wsBus yang merupakan sebuah kerangka dari susunan sistem yang dinamis untuk memudahkan manajemen dari layanan web dengan berbasis pada bagaimana seorang broker meningkatkan pendapatannya melalui berbagai macam mekanisme menangani kesalahan, termasuk di antaranya kegiatan monitoring, inspeksi dan perbaikan kesalahan dalam proses material handling melalui penyusunan dan penataan kembali pergerakan arus material, dan dinamisasi fungsi susunan material handling.  Sistem wsBus yang mengambil pendekatan berbasis broker ini memiliki beberapa keunggulan di antaranya mampu memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi demii kesatuan layanan web yang diberikan. Selain itu, sistem ini mampu meningkatkan ketahanan sistem manajemen rantai pasok dalam menangani adanya potensi terjadinya kerusakan secara dinamis serta  kejelasan sistem handling untuk lebih memfungsikan kembali kesamaan dalam mendukung berjalannya layanan.


Hasil percobaan membuktikan bahwa efektifitas, kemungkinan penerapan dari pendekatan ini serta mengenai nilai tambah pada manajemen QoS yang diperoleh dari penerapan wsBus pada e-Business seperti adanya jaminan pengiriman dan adanya mekanisme pemulihan kembali membuat biaya tambahan yang biasa terjadi dapat ditekan seminimal mungkin. Pada akhir jurnal yang dibuat, peneliti berencana untuk memperbaiki dan memperluas aplikasi wsBus di masa mendatang, dalam berbagai macam ruang lingkup area, termasuk memperbaiki mekanisme penjadwalan untuk mendapatkan pesanan, lebih mampu dalam beradaptasi terhadap kondisi baru (termasuk di dalamnya proses monitoring mengenai beban kerja dari web service), dan lebih banyak lagi keunggulan yang didapat dari adanya waktu tunggu dalam antrian terutama dalam kasus ketidaklancaran sistem antrian yang telah diterapkan sebelumnya. Peneliti juga berencana memperluas evaluasi yang telah dilakukan pada wsBus dalam skala yang lebih luas dan pada penerapan sistem ini secara lebih kompleks.

PENTINGNYA PENGENDALIAN KUALITAS PADA DUNIA INDUSTRI


1.              Kebutuhan Pengendalian Kualitas

 Pengendalian kualitas produk merupakan usaha untuk meminimalisasi produk cacat dari produk yang dihasilkan perusahaan. Tanpa adanya pengendalian kualitas produk akan menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan, karena penyimpangan-penyimpangan tidak diketahui sehingga perbaikan tidak bisa dilakukan dan akhirnya penyimpangan akan berkelanjutan. Sebaliknya bila pengendalian kualitas dapat dilaksanakan dengan baik maka setiap terjadi penyimpangan dapat langsung diperbaiki dan dapat digunakan untuk perbaikan proses produksi dimasa yang akan datang. Dengan demikian proses produksi yang memperhatikan kualitas produk akan menghasilkan produk yang berkualitas bebas dari kerusakan dan kecacatan, sehingga membuat harga lebih kompetitif.
Peranan kualitas produk sangat penting dalam situasi pemasaran yang semakin bersaing, karena dapat mempengaruhi maju atau tidaknya perusahaan. Perusahaan bukan hanya memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan tetapi juga kualitas dari produk tersebut. Bagi perusahaan yang tidak memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan akan mengalami banyak kendala dalam pemasarannya, sehingga produk kurang laku dan mengalami penurunan penjualan.

2.              Obyek Pengendalian Kualitas
Searah dengan perkembangan kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan dan ekonomi, lingkungan manufaktur mengalami pergeseran kearah yang lebih maju. Lingkungan persaingan juga bertambah ketat. Agar mampu bertahan dan bahkan bersaing dalam kondisi persaingan yang ketat ini, para pelaku bisnis hendaknya mampu terus menerus menyempurnakan proses produksi dan produk itu sendiri untuk dapat menciptakan keunggulan baru. Untuk itu perusahaan harus terus menerus mengadakan perbaikan pada kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu setiap perusahaan sangat membutuhkan suatu pengendalian mutu atau kualitas yang dilakukan secara terus menerus. Pengendalian mutu atau kualitas merupakan cara untuk memproduksi barang atau jasa secara ekonomis sesuai dengan keinginan pelanggan. Dalam proses pengendalian kualitas tidak hanya untuk mengetahui kualitas dari produk tetapi juga dibutuhkan pengandalian kualitas terhadap kinerja karyawan yang berkerja di perusahaan. Untuk itu dibutuhkan suatu metode yang dapat mengendalikan kualitas baik produk maupun karyawan.

3.              Operasi Pengendalian Kualitas
Adapun operasi pengendalian kualitas dapat dilakukan dengan berbagai macam metode di antaranya adalah perbaikan kualitas produk dengan pendekatan metode kaizen (5W+1H), perbaikan kualitas produk dengan pendekatan metode statistik serta evaluasi pengendalian kualitas pada bagian produksi.
Kaizen merupakan konsep payung yang mencakup teori-teori praktis seperti Gugus Kendali Mutu, JIT, Sistem Saran, Kanban, Total Quality Management (TQM), Manajemen visual, dan aktivitas kelompok kecil, yang kesemuanya ini saling berkaitan. Antara kaizen dan inovasi sebenarnya merupakan bagian dari fungsi perbaikan atau penyempurnaan. Suatu perbedaan besar antara kaizen dan inovasi adalah bahwa kaizen tidak memerlukan investasi besar untuk melaksanakannya, tetapi menuntut adanya usaha berkesinambungan dan bertanggung jawab. Sementara inovasi berorientasi pada hasil dengan melibatkan investasi yang besar. Sasaran akhir dari kaizen adalah kualitas (quality), biaya (cost), dan penjadwalan  (scheduling), yang kemudian penjadwalan dirubah menjadi penyerahan (delivery). Ketiga hal ini dikenal dengan QCD yang merupakan aspek yang paling penting untuk diperbaiki. Kualitas (Q) tidak hanya berkaitan dengan kualitas produk jadi atau jasa layanan, namun juga kualitas dari proses yang menghasilkan produk maupun jasa layanan tersebut. Biaya (C) berkaitan dengan biaya keseluruhan sejak dari merancang, memproduksi, menjual dan memelihara produk atau layanan tersebut. Penyerahan (D) adalah penyerahan produk atau jasa layanan secara tepat jumlah dan tepat waktu.
Pengendalian kualitas statistik adalah suatu sistem yang dikembangkan untuk menjaga standar yang uniform dari kualitas hasil produksi, pada tingkat biaya yang minimum dan merupakan bantuan untuk mencapai efisiensi perusahaan. Pada dasarnya pengendalian kualitas statistik merupakan penggunaan metode statistik untuk mengumpulkan dan menganalisa data dalam menentukan dan mengawasi kualitas hasil produk. Tujuan utama pengendalian kualitas statistik adalah pengurangan variabilitas secara sistemik dalam karakteristik kunci produk itu. Manfaat dari penerapan pengendalian kualitas statistik antara lain : kualitas produk yang lebih beragam, memberikan informasi kesalahan lebih awal, mengurangi besarnya bahan yang terbuang sehingga menghemat biaya bahan, meningkatkan kesadaran perlunya pengendalian kualitas serta menunjukan tempat terjadinya permasalahan dan kesulitan. Pengendalian kualitas statistik dapat dikelompokan atas dua bagian, yaitu : proses pengendalian dan pengendalian produk. Tujuan utama proses pengendalian adalah menjaga setiap proses agar tetap terkendali dan untuk itu digunakan peta kendali, metode grafik yang menunjukan urutan setiap proses. Tujuan utama pengendalian produk adalah memutuskan apakah suatu lot diterima atau ditolak yang didasarkan pada bukti yang ditemui dari satu atau banyak sampel yang ditarik secara acak dari lot yang diteliti.
Dalam melakukan evaluasi  pengendalian kualitas perusahaan, visi/misi perusahaan di bidang produksi  adalah mampu untuk memproduksi produk  zero deffect. Untuk menunjang visi/misi perusahaan tersebut perlu menentukan standar kerusakan produk sebagai sasaran jangka pendek misalkan tidak boleh lebih dari dua persen. Dalam penentuan standar kerusakan maksimum dua persen tersebut perlu untuk dievaluasi. Penentuan standar tersebut harus melihat kembali tentang persepsi kualitas yang meliputi tiga variabel yaitu kualitas produk, kualitas karyawan dan kualitas pelayanan karyawan. Selain itu tentang komitmen karyawan departemen produksi, ukuran yang digunakan adalah variabel perencanaan dan perbaikan secara kontinyu. Setelah diperoleh hasil dari analisis tersebut dapat digunakan sebagai evaluasi terhadap strategi bisnis perusahan yang telah mencanangkan kebijakan mutu barang yang dihasilkan oleh perusahaan, termasuk kebijakan tingkat kerusakan barang.

4.              Kesimpulan
Setiap perusahaan selalu ingin menjadikan hasil produksi yang berkualitas sesuai dengan standar yang ditentukan oleh perusahaan. Kualitas produk yang dihasilkan bisa sesuai dengan standar atau tidak harus diperhatikan juga apakah dalam menentukan standar memang sudah mendasarkan pada fasilitas dan sumberdaya yang dimiliki mendukung untuk itu. Jika sudah maka perlu melakukan evaluasi terhadap kualitas yang telah dicanangkan itu bisa dicapai atau tidak. Operasi pengendalian kualitas dapat dilakukan dengan berbagai macam metode di antaranya adalah perbaikan kualitas produk dengan pendekatan metode kaizen (5W+1H), perbaikan kualitas produk dengan pendekatan metode statistik serta evaluasi pengendalian kualitas pada bagian produksi. Evaluasi yang dilakukan mulai dari proses produksi, komitmen karyawan, fasilitas produksi, pengendalian setiap produksi merupakan kunci utama pengendalian kualitas dari suatu produk. Dan hal penting lagi adalah setiap adanya penyebab kerusakan setiap produk perlu segera dilakukan evaluasi dan dilakukan perbaikan secara terus menerus.

5.             Referensi
·    Ferdiansyah, Herdiyan. 2007. “Usulan Rencana Perbaikan Kualitas Produk Penyangga Duduk Jok Sepeda Motor Dengan Pendekatan Metode Kaizen (5W+1H) di PT. Ekaprasarana”.
·      Irvan, Zulia Hanum. Tanpa Tahun. “Pengendalian Mutu Produk Dengan metode Statistik”.
·      Dwiwinarno , Titop. Tanpa Tahun. Evaluasi Pengendalian Kualitas Pada Bagian Produksi.




Model Polusi Udara Beserta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


PULL SYSTEM AND KANBAN STRATEGY


            Pull system adalah metode untuk mengontrol aliran produksi pabrik berdasarkan permintaan pelanggan. Pull system mengontrol aliran sumber daya dalam proses produksi dengan mengganti hanya apa yang telah dikonsumsi. Konsep dari sistem ini adalah bahwa setiap proses manufaktur masing-masing departemen sesuai dengan departemen lain untuk membangun proses akhir dengan harapan dapat memenuhi permintaan pelanggan. Pesanan pelanggan dibuat oleh jadwal produksi berdasarkan permintaan dan konsumsi yang sebenarnya bukan perkiraan. Karena proses produksi dirancang hanya untuk menghasilkan produk yang diinginkan konsumen, maka proses produksi bisa menjadi lebih ramping, karena tidak mengakibatkan stok berlebihan. Pelaksana pull system dapat membantu menghilangkan pemborosan dalam menangani, menyimpan, dan mengirimkan produk kepada pelanggan. Pull system adalah metode yang sangat cocok untuk diterapkan di daerah-daerah di mana manufaktur selular atau aliran tidak dapat digunakan. Sayangnya pull system tidak dapat diterapkan untuk semua jenis usaha, karena jenis produk, lead time dan setiap pengaturan memegang saham dengan pelanggan berbeda. Namun dengan adanya pull system dalam proses produksi, perusahaan akan dapat mengurangi lead time serta berbagai macam biaya overhead. Salah satu pengidentifikasi utama dari pull system adalah metode kanban dalam siklus produksi. Pada dasarnya kanban dapat digambarkan sebagai bantuan visual yang digunakan untuk menunjukkan bahwa pabrik mampu menyelesaikan proses produksi, maupun kebutuhan akan material. Tujuan utama adanya bantuan visual adalah bahwa pemasok bahan material mengetahui kebutuhan pabrik dengan cepat. Kanban adalah sebuah konsep yang cocok untuk semua jenis industri.
Kanban merupakan suatu pendekatan produksi yang dikembangkan dalam industri  sebagai sebuah mekanisme untuk menarik material dan suku cadang sepanjang aliran produksi dalam basis just in time. Dikembangkan untuk mengatur penambahan tipe tertentu dari produk jadi perusahaan. Dalam bahasa Jepang, kanban berarti mencatat atau menandai dan merupakan sebuah nama yang diberikan untuk kartu inventory control yang digunakan dalam pull system.
            Terdapat dua tipe dari kanban yaitu kanban transportasi dan kanban produksi. Kanban transportasi digunakan ketika ada tanda bahwa material membutuhkan pengisian kembali, tanda ini dapat berasal dari pemasok atau pergerakan dari suku cadang atau dari bagian perakitan dalam lini produksi pabrik. Kanban produksi merupakan sinyal untuk memulai produksi atau untuk mengkomunikasikan kebutuhan bagi perubahan permesinan.
            Kanban memiliki karakteristik yang mengacu pada kebutuhan konsumen. Konsumen di sini dapat merupakan konsumen luar pabrik maupun dalam pabrik atau proses produksi lanjut. Karakteristik tersebut adalah material harus “ditarik” melalui jaringan pasokan hanya pada saat dibutuhkan oleh konsumen; material harus sampai pada tempat,waktu dan jumlah yang benar; jaringan pasokan harus memberikan yang terbaik bagi konsumen serta semua tindakan yang diperlukan harus dilakukan untuk meminimasi pergerakan kendaraan pabrik dan untuk meningkatkan ketahanan aliran kerja dalam pabrik.
            Tujuan dari kanban strategy adalah memberikan konsumen apa yang mereka inginkan saat mereka membutuhkannya dengan menarik material dari pemasok; membantu dalam mengurangi penyimpanan material; mengurangi kebutuhan kertas saat memesan produk baru atau untuk meningkatkan jumlah persediaan; rasionalisasi fasilitas produk; mengurangi pemakaian waktu siklus; menghilangkan proses produksi yang tidak menghasilkan nilai tambah; berkontribusi pada perbaikan yang terus-menerus (kaizen); bertindak sebagai katalis untuk merubah metode dalam memperoleh material.
            Komponen dari kanban strategy adalah pasaran produk, kumpulan kendaraan pabrik atau milk runs, pemasok, satellite store dan sistem pengaturan inventaris pabrik. Kanban strategy memiliki lima tugas utama yaitu penempatan pesanan, permintaan produk dari pasaran, operasi pengangkutan material dan suku cadang dari tempat penyimpanan, operasi pengiriman produk yang diinginkan oleh konsumen serta penambahan kembali persediaan produk di pasaran.



           

DAFTAR PUSTAKA
http://elsmar.com/Pull_Systems
http://www.imec.org/imec.nsf/All Pull__Kanban_Systems/OpenDocument
http://fka.ump.edu.my/images/fka...salfarinabahar.ppt

            

PERKEMBANGAN ATRIBUT KOMPETISI PRODUK


            Perkembangan dalam dunia usaha memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengerahkan kemampuannya dalam memasarkan produk maupun jasanya. Dengan banyaknya barang dan jasa yang berada di pasar mengakibatkan persaingan yang ketat diantara perusahaan. Setiap perusahaan dituntut harus dapat memiliki keunggulan dibandingkan dengan pesaingnya. Untuk dapat bersaing perlu adanya perbaikan yang terus-menerus terhadap produk yang dihasilkan. Di samping itu perubahan atribut kompetisi produk dilihat dari sudut pandang konsumen yang terus menerus seiring perkembangan jaman juga patut menjadi perhatian khusus bagi produsen agar tetap mampu survive dalam dunia perdagangan. Perusahaan seharusnya menggunakan sejumlah patokan untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari konsumen mereka. Patokan itu terdiri dari berbagai macam, yaitu : harga, kualitas barang, layanan antaran, fleksibilitas produk serta inovasi dari produk baru yang dapat dihasilkan. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen. Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan produk dapat dijadikan alat oleh perusahaan dalam kegiatan pemasaran produknya untuk mengkomunikasikan produk yang sesuai di mata konsumen, sehingga akan menimbulkan persepsi tertentu pada konsumen yang mengkonsumsi produk tersebut, yang diinginkan oleh produsen dan sesuai dengan yang diharapkan konsumen. Salah satu keputusan mengenai produk yang penting adalah keputusan mengenai atribut produk, yaitu kualitas produk, fitur produk dan inovasi produk. Dalam melaksanakan suatu proses pengambilan keputusan pembelian, biasanya konsumen akan melalui beberapa tahapan, yaitu : tahap pengenalan, kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian. Proses membeli dimulai dengan pengenalan dan identifikasi kebutuhan. Konsumen menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya dan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam maupun luar dirinya. Perusahaan perlu mengenal faktor-faktor yang dapat mengerakkan kebutuhan atau minat konsumen. Perusahaan perlu meneliti konsumen untuk memperoleh jawaban apakah kebutuhan yang dirasakan atau masalah yang timbul, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan bagaimana kebutuhan atau masalah itu menyebabkan seseorang mencari produk tertentu. Setelah mengenal kebutuhan yang dihadapinya, konsumen akan mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumen adalah kuat dan objek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia, konsumen akan menjadi objek itu. Jika tidak, kebutuhan itu akan mengendap dalam ingatannya. Konsumen mungkin tidak berusaha memperoleh informasi lebih lanjut atau sangat aktif mencari informasi sehubungan dengan kebutuhan akan produk tersebut. Setelah melalui tahap pencarian informasi, konsumen akan menghadapi sejumlah merek yang dapat dipilih. Pemilihan terhadap produk tersebut biasanya berpedoman pada beberapa konsep yang diantaranya adalah pemenuhan kebutuhan, manfaat dari produk serta pemilihan merk berdasarkan ciri-ciri dan karakteristiknya.
Tahap penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan mereka di antara merek yang tergabung dalam perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk suatu pilihan untuk membeli dan cenderung membeli merek yang disukainya. Tugas para produsen belum selesai setelah produk dibeli oleh konsumen, namun akan terus berlangsung hingga periode waktu pasca pembelian. Hal ini disebabkan setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Setelah melakukan pembelian pertamanya konsumen akan menilai apakah produk yang telah ia beli memuaskan atau tidak. Penilaian ini akan mempengaruhi perilaku pasca pembeliannya. Jika konsumen merasa puas atas produk yang dibelinya, maka kemungkinan besar ia akan melakukan pembelian ulang atas produk yang sama. Suatu pembelian ulang yang selalu memuaskan dan dianggap mempunyai nilai tambah oleh si konsumen akan membuat konsumen semakin menggemari dan mempunyai preferensi terhadap produk tersebut, dan ini adalah ciri-ciri telah tumbuhnya kesetiaan konsumen terhadap merek produk tersebut.
Preferensi konsumen disini adalah sikap konsumen memilih suatu produk dari merek tertentu, dan bukan merek lainnya, sebagai akibat dari adanya kepuasan menggunakan merek tersebut di masa lalu. Dalam proses pengambilan keputusannya, setelah pembeli menyadari akan adanya suatu kebutuhan maka ia akan langsung membuat keputusan pembelian atas suatu produk tanpa harus melewati pencarian informasi dan pengevaluasian alternatif. Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan dan sebagainya. Atribut-atribut produk tersebut sangat berpengaruh terhadap reaksi pelanggan akan suatu produk. Atribut produk merupakan salah satu faktor produk yang menentukan tinggi rendahnya nilai dari suatu produk yang dirancang oleh perusahaan. Atribut produk antara satu jenis produk dengan jenis produk lainnya mungkin akan berbeda, karena atribut produk juga dapat memberikan suatu ciri tertentu dari suatu produk. Dengan memahami perilaku pembelian dan proses keputusan pembelian konsumennya, selain mengetahui benar-benar kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut, perusahaan dapat menciptakan konsumen yang loyal. Loyalitas konsumen sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang.
            Adapun contoh atribut produk terhadap keputusan pembelian adalah pada bisnis operator telepon selular. Setiap operator berlomba-lomba dalam hal teknologi dan pelayanan produknya untuk menarik pelanggan. Luas jaringan (coverage), kapasitas jaringan (capacity) untuk kemudahan komunikasi, serta promosi yang bagus untuk membentuk citra dan menempatkan posisi suatu produk (positioning) kepada masyarakat. Salah satu operator telepon selular adalah PT. Excelcomindo Pratama, Tbk., atau disingkat XL anak perusahaan dari Telekom Malaysia (TM). Pada 21 September 2006, XL telah meluncurkan XL 3G, layanan telekomunikasi selular berbasis 3G pertama yang tercepat dan terluas di Indonesia. Dengan semuanya itu XL sudah siap untuk memasuki era full Internet Protocol, yaitu adanya konvergensi layanan voice, data, video dan broadcasting.
PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) telah membangun lebih dari 1.600 BTS, dengan demikian per tanggal 30 Juni 2007, XL telah memiliki hampir 9,000 BTS di seluruh Indonesia dengan jangkauan 85% penduduk Indonesia. XL telah mengambil langkah-langkah ke depan untuk lebih meningkatkan kualitas jaringannya kepada para pelanggan, juga meningkatkan cakupan jaringan dan kapasitas dengan membelanjakan belanja modal sebesar Rp 2,9 triliun pada semester pertama tahun 2007. Jumlah tersebut lebih tinggi daripada belanja modal semester pertama tahun 2006 yaitu Rp 2,3 triliun. Jumlah BTS yang didalamnya sudah termasuk 3G Node B, telah meningkat 59% dari 5.606 BTS pada semester pertama 2006 menjadi 8.936 BTS pada semester pertama 2007.
Di awal tahun 2007, XL telah meluncurkan sejumlah program pemasaran untuk meningkatkan pemakaian oleh pelanggan. Untuk pelanggan bebas, XL meluncurkan Rp 10/detik untuk operator lain dan Rp1/detik untuk sesama XL tanpa syarat apapun. Selain itu, untuk dapat menikmati tarif ini pelanggan bebas tidak perlu melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Masa berlaku tarif promosi ini untuk nasional. Program bebas lebih murah dapat dinikmati oleh seluruh pelanggan bebas tanpa syarat dan ketentuan apapun. Ini sebagai bentuk komitmen XL untuk memberikan layanan yang semakin baik baik dalam kualitas maupun harga terjangkau. Sejak diluncurkannya program tarif Rp10/detik untuk operator lain dan Rp1/detik untuk sesama XL, tercatat lebih dari 1 juta pengguna kartu bebas telah mendaftarkan beberapa nomor tujuan telepon mereka guna menikmati tarif yang paling murah ini. Program ini juga telah meningkatkan 5-10 persen jumlah pengguna bebas. Jumlah pelanggan kartu bebas pada kuartal I-2007 adalah hampir 50 persen dari total pelanggan XL yang berjumlah 10,1 juta. Sebagai hasil dari berbagai program pemasaran yang menarik.


Sumber :

http://gudegku.blogspot.com/2009/01/pengaruh-atribut-produk-bauran-promosi.html

Toyota Way, GE Way dan Waste

  1. Toyota Way
        Pada tahun 2001, Toyota Motor Corporation mulai memperkenalkan “Toyota Way 2001,” sebuah prinsip manajerial yang menjadi pedoman dalam rangka pengembangan perusahaan agar mampu bersaing di tingkat dunia. Toyota Way didasarkan pada Guiding Principles yang terdiri dari lima nilai yang harus diterapkan oleh semua karyawan pada semua level produksi dalam pekerjaan mereka setiap hari serta dalam berhubungan dengan karyawan lain. Kelima nilai dari Guiding Principles tersebut adalah
1.      Challenge
Memelihara visi jangka panjang dan berusaha keras agar mampu menghadapi semua tantangan yang dihadapi serta kebutuhan akan kreativitas agar mampu mewujudkan visi tersebut.
2.      Kaizen (improvement)
Berusaha keras demi adanya perbaikan yang terus-menerus karena tidak ada suatu proses produksi yang dapat dikatakan sempurna.
3.      Genchi Genbutsu (go and see)
Mempunyai arti bahwa untuk membuat keputusan yang benar mengenai suatu permasalahan dan demi tercapainya tujuan bersama kita harus mengetahui sumber permasalahan itu sendiri, memecahkannya dengan cara membangun kemufakatan
4.      Respect
Toyota menjunjung tinggi rasa hormat kepada yang lain, menghargai setiap usaha yang telah dilakukan, bertanggung jawab dan melakukan yang terbaik untuk membangun kepercayaan bersama.
5.      Teamwork
Toyota mendorong setiap individu untuk berbagi kesempatan guna mengembangkan dan memaksimalkan daya guna dari kerja tim yang ada.
Adapun ke-14 prinsip dari Toyota Way yang merupakan filsafat manajemen dari Toyota adalah
I : Filosofi Jangka Panjang
1. Mendasarkan segala keputusan manajemen pada filosofi jangka panjang meskipun pada sasaran biaya finansial jangka pendek. Seseorang perlu memiliki cita-cita untuk memotivasi diri dan menentukan tujuan hidup.

II : Proses yang Benar akan Menghasilkan Hasil yang Benar
2.  Menciptakan sebuah aliran proses produksi yang berkelanjutan untuk membawa permasalahan dalam proses produksi ke permukaan. Proses kerja dirancang untuk menghilangkan waste (muda) melalui perbaikan yang kontinu (kaizen).
3. Menggunakan "pull system" untuk menghindari produksi berlebih. Sistem ini berprinsip bahwa kebutuhan material pada proses produksi lanjut hanya akan diberikan oleh proses produksi sebelumnya setelah ada sinyal kebetuhan dari proses produksi lanjut.
4.   Membagi rata atau menciptakan keseimbangan beban kerja (heijunka). Mengibaratkan bekerja itu seperti kura-kura bukan seperti kelinci. Hal ini sangat membantu dalam rangka meminimalkan waste (muda), tidak membebani pekerja dan alat-alat produksi (muri), dan tidak menciptakan tingkat produksi yang tidak seimbang (mura).
5. Menciptakan kebiasaan menghentikan proses produksi bila ditemukan suatu masalah. Kemudian menyelesaikan masalah itu agar diperoleh kualitas yang tepat sejak awal. Kualitas produk harus diutamakan (Jidoka). Para pekerja di dalam Toyota Production System mempunyai wewenang untuk menghentikan proses produksi jika ada persoalan pada kualitas produk.
6. Standardisasi tugas dan proses produksi sebagai landasan untuk perbaikan terus-menerus dan pemberdayaan karyawan. Hal ini bertujuan memberdayakan para pekerja untuk membantu dalam pertumbuhan dan perbaikan dari perusahaan itu sendiri.
7.  Menggunakan kontrol visual sehingga tidak ada masalah yang tersembunyi. Termasuk di dalamnya prinsip 5S Program yang terdiri dari sort, straighten, shine, standardize dan sustain.
8.  Hanya menggunakan teknologi yang telah diuji secara seksama dan handal untuk melayani konsumen. Proses manufaktur dipengaruhi teknologi, bukan sebaliknya.

III : Menambah Nilai dari Organisasi Melalui Pengembangan Sumber Daya    Manusia
9.  Menumbuhkembangkan pemimpin-pemimpin yang memahami secara seksama terhadap pekerjaan dan mampu mengajarkannya kepada orang lain. Tanpa perhatian khusus, prinsip ini akan berangsur hilang. Karyawan harus dididik dan dilatih untuk memelihara kemampuan dalam berorganisasi.
10.Mengembangkan orang-orang dan tim untuk menjadi luar biasa namun tetap mengikuti filosofi perusahaan. Setiap tim seharusnya terdiri dari 4-5 orang, kesuksesan dibentuk oleh kerja tim bukan kerja tiap individu.
11.Menghormati mitra kerja dengan cara memberikan bantuan dalam peningkatan kinerja serta dengan cara menarik perhatian mereka. Toyota memperlakukan mitra kerja seperti karyawan mereka, menarik mereka untuk berbuat lebih baik dan menolong mereka untuk mencapai hal tersebut.
    
IV : Menyelesaikan Akar Permasalahan dan Mengendalikan Pembelajaran secara     Berkelanjutan
12.Pergi dan melihat sendiri untuk benar-benar mengerti situasi dengan seksama. Menyelesaikan masalah dan memperbaiki proses dengan pergi ke sumber permasalahan untuk mendapatkan kesimpulan guna mengambil benang merah dari permasalahan tersebut.
13.Membuat keputusan secara perlahan melalui kemufakatan, benar-benar mempertimbangkan berbagai pilihan yang ada dan menerapkan keputusan yang diambil dengan cepat (nemawashi).
14.Menjadi sebuah organisasi pembelajar melalui pemikiran tak kenal lelah (hansei) dan perbaikan yang terus-menerus (kaizen).

2.      General Electric (GE) Way
Meskipun pelopor konsep Six Sigma adalah Motorola, namun dalam aplikasinya ternyata GE Way lebih populer karena hanya dalam masa lima tahun sejak 1996-2001 GE telah mampu mencapai target Six Sigma. Keberhasilan GE Way tidak terlepas dari kepemimpinan yang kuat dari Jack Welch, bahkan untuk menghormati Jack Welch telah ditulis buku tentang 29 Rahasia Kepemimpinan Jack Welch. Serupa dengan Toyota Way yang memiliki 14 prinsip dan nilai-nilai, GE Way juga dibangun di atas 4 prinsip sebagai landasannya. Keempat prinsip dari  GE Way  adalah sebagai berikut :
1.   Imagine
Menanamkan imajinasi untuk bekerja kepada konsumen, masyarakat dan komunitas
2.   Solve
Memberikan bantuan dalam memecahkan berbagai macam permasalahan berat yang dihadapi dunia
3.   Build
Perusahaan merupakan sebuah tempat untuk mendayagunakan segala potensi yang ada guna membangun pasar, masyarakat dan para pemegang saham.
4.   Lead
Perusahaan merupakan sebuah sarana untuk mengabdi yang dapat dilakukan melalui pembelajaran dan termasuk juga perubahan sistem.
Untuk mendukung empat prinsip di atas, maka GE menciptakan 8 nilai-nilai yang disebut sebagai GE Values, yaitu: Curious, Passionate, Resourceful, Accountable, Teamwork, Committed, Open and Energizing.
Keberhasilan spektakuler dari GE selama masa lima tahun implementasi Six Sigma, membuat GE Company berani menciptakan formula yang telah dikutip dan dimasukkan dalam buku-buku teks dunia. Fomula GE itu adalah : E = Q x A di mana: The Effective Result (E) adalah fungsi perkalian dari Quality of Solution (Q) dengan the Adoption of Ideas (A). Tampak bahwa formula ini menekankan bahwa hasil-hasil efektif yang dicapai E adalah kualitas dari solusi masalah dan adopsi dari ide-ide kreatif, bukan sekedar aplikasi Six Sigma. GE menggunakan pendekatan Six Sigma untuk variabel Q (Quality of Solution), dan CAP (Change Acceleration Process) untuk meningkatkan nilai dari variabel A (Adoption of Ideas).

3.      Waste
Dalam pembahasan kali ini, definisi dari waste bukanlah limbah hasil produksi melainkan berbagai aktivitas dalam proses produksi yang bisa dikatakan sia-sia untuk dilakukan. Berdasarkan pada prinsip Toyota Way nomor dua dari bagian dua, dapat diketahui bahwa terdapat delapan macam waste atau biasa disebut “muda” yang dalam hal ini perlu sekali untuk dikurangi bahkan dihilangkan karena akan mengurangi produktivitas proses produksi suatu perusahaan. Adapun kedelapan jenis waste tersebut adalah :
1.       Overproduction.
Memproduksi barang saat tidak ada pesanan. Hal ini menyebabkan kelebihan pada jumlah pegawai, biaya penyimpanan dan transportasi.
2.       Waiting (Time on Hand).
Saat bekerja, karyawan hanya menonton sebuah mesin yang sudah terotomasi bekerja atau hanya berkeliling menunggu proses berikutnya dapat juga tidak melakukan pekerjaan sama sekali karena banyak keterlambatan pemrosesan, stockouts, peralatan yang “downtime”, dan terjadinya “capacity bottlenecks”.
3.       Unnecessary transport or conveyance.
Barang dalam proses (WIP) dibawa dalam jarak jauh, menciptakan transportasi yang tidak efisien, atau memindahkan material, komponen, atau barang jadi masuk atau keluar dari penyimpanan atau perpindahan antar proses.
4.       Overprocessing or incorrect processing.
Proses produksi tidak efisien karena alat-alat produksi dan rancangan produk yang buruk, menyebabkan gerakan yang tidak perlu dan menghasilkan cacat. Waste juga dihasilkan ketika perusahaan menyediakan produk-produk berkualitas lebih tinggi daripada yang diperlukan.
5.       Excess inventory
Kelebihan persediaan menyebabkan masalah seperti ketidakseimbangan produksi, keterlambatan pengiriman dari pemasok, cacat, mesin rusak, dan waktu set up yang terlalu lama.
6.       Unnecessary movement
Setiap karyawan melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu selama mereka bekerja. Gerakan-gerakan tersebut seperti mencari, meraih, atau menyusun komponen, peralatan dan sebagainya. Berjalan pun termasuk waste.
7.       Defects
Selama proses produksi biasanya menghasilkan produk yang pada bagian-bagiannya terdapat cacat. Perbaikan atau pengerjaan ulang, pembongkaran, penggantian produksi, dan proses inspeksi merupakan pemborosan dalam proses pemeliharaan dan perawatan, serta waktu.
8.       Unused employee creativity
Kehilangan waktu, ide, keterampilan, perbaikan, dan kesempatan belajar dengan tidak melibatkan atau mendengarkan pemikiran dari para karyawan.


Daftar Pustaka
1.      http://en.wikipedia.org/wiki/The_Toyota_Way
2.      http://dayamuda.blogspot.com/2008/02/six-sigma-ge-way-vs-toyota-way.html
3.      Jeffrey K. Liker ,Tata McGraw-Hill, The Toyota Way ,2004

Senin, 03 Juni 2013

Resep Masakan Berbahan Dasar Kentang

 

Kentang atau yang mempunyai nama Latin Solanum Tuberosum L. adalah tumbuhan yang mempunyai umbi batang yang bisa dikonsumsi. Bagi orang Eropa, kentang biasanya menjadi bahan makanan pokok. Di Indonesia, banyak sekali masakan berbahan dasar kentang. Dari makanan sederhana, hingga makanan yang cara memasaknya cukup rumit. Berikut adalah beberapa resep masakan berbahan dasar kentang yang berhasil penulis kumpulkan dari berbagai sumber.



Pasta Kentang Brokoli

Bahan :
 

100 gram pasta bentuk penne atau macaroni, rebus matang 
150 gram kentang bulat kecil, rebus matang 
150 gram daging ayam asap, siap beli, iris 
250 gram brokoli 
50 gram keju mozzarella, iris 

Saus : 

2 sdm margarin 
1/2 buah bawang bombai, cincang 
3 sdm tepung terigu 
250 ml susu cair 
50 ml krim kental 
1 sdt garam 
1/2 sdt merica bubuk 
50 gram keju cheddar, parut 
1 butir telur 

Cara Membuat : 

1. Siapkan pinggan wadah alumunium, ukuran 15x12x5 cm, olesi dengan margarin. 

2. Saus: panaskan margarin, tumis bawang bombai hingga layu. Masukkan tepung terigu, aduk rata. Tambahkan susu cair, krim kental, garam, dan merica bubuk, aduk rata hingga menjadi saus yang kental,tambahkan keju parut, aduk rata. 

3. Penyelesaian : tata dalam wadah, macaroni, ayam asap, kentang kukus, dan brokoli, tuangkan saus, lalu tata kejumozzarella 

4. Panggang dalam oven dengan temperatur 180 derajat Celcius selama 15 menit, angkat. 

5. Sajikan hangat.




Kentang Goreng a la Jerman


Bahan/ bumbu: 
- 200 gram kentang, kupas, cuci, potong dadu 
- 1 siung bawang putih, keprek, iris halus 
- 1/2 bawang bombay, iris kotak 
- 1 butir telur ayam 
- 1 sdm minyak goreng 
- garam secukupnya 
- merica/lada bubuk secukupnya 

Cara memasak: 
- panaskan wajan, masukkan minyak goreng 
- goreng kentang sedikit demi sedikit sampai matang dan warna kecoklatan 
- bikin ruang kosong di tengah wajan, tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum 
- aduk-aduk supaya tercampur dengan kentang 
- tambahkan garam dan merica bubuk, aduk2 
- pecahkan telur ayam diatas kentang, aduk2 
- masak sampai matang 
- angkat, sajikan bersama ayam goreng dan lalapan



Omelet Kentang

Omelet yang sering kita dengan adalah bahan dasar telur. Disini kita akan membuat omelet dari bahan kentang. Bagi Anda yang suka dengan makanan dari kentang, Cara membuat Omelet Kentang ini bisa Anda coba di rumah. Berikut resep Cara membuat Omelet Kentang yang enak.
Bahan :
  • 750 gr kentang besar
  • 3 sdm minyak goreng kunci mas
  • 2 bh bawang bombay, iris dadu 1 cm
  • 2 siung bawang putih, haluskan
  • 75 gr salami, iris dadu 1 cm
  • 4 btr telur, kocok lepas
  • 1 sdt garam
  • 1 sdt merica
Cara membuat Omelet Kentang :
  1. Kupas dan potong kentang dadu 2 cm.
  2. Rebus kentang hingga lunak. Tambahkan 1/2 sdt garam. Angkat dan tiriskan. Sisihkan.
  3. Tumis bawang bombay hingga harum. Masukkan kentang, salami, garam, dan merica. Aduk – aduk sebentar.
  4. Panaskan minyak, tuang kocokan telur. Setelah agak keras, masukkan tumisan kentang.Masak hingga bagian bawah telurkering.
  5. Masukkan wajan dadar dalam oven, panggang hingga bagian atasnya kering.

Kue Kentang Keju Bakar
Kentang selain enak langsung digoreng, Kentang juga sangat enak di buat kue. Nah bagi Anda yang ingin membuat kue dari bahan dasar kentang, mungkin resep Cara membuat Kue Kentang Keju Bakar ini bisa menjadi pilihan Anda. Dengan tambahan rasa keju yang menambah aroma sedap. Berikut langkah resep Cara membuat Kue Kentang Keju Bakar yang bisa Anda lakukan.
Bahan :
  • 4 bh kentang ukuran sedang, kupas
  • 2 sdm mentega
  • 20 gr keju parut
Cara membuat Kue Kentang Keju Bakar :
  1. Kupas kentang. iris sedikit bagian bawahnya supaya bisa berdiri
  2. Kerat permukaan kentang secara horizontal dari ujang ke ujung setebal 2 cm
  3. Rendam kentang dalam air selama 30 menit. Angkat, tiriskan
  4. Atur masing-masing kentang dalam pingan tahan panas yang telah diolesi mentega
  5. Olesi kentang dengan sedikit mentega
  6. Bakar dalam oven pada suhu 180 derajat celcius selama 1 jam. 
  7. Sebelum matang taburi masing-masing kentang dengan keju dan letakkan sedikit mentega di atasnya. 
  8. Bakar lagi selama 10 menit sampai keju berwarna kuning kecokelatan.

Bubur Kentang Brokoli

Bahan :
  • 40 gr daging ayam, cuci, buang lemaknya, potong kecil
  • 100 gr tahu potong kecil-kecil
  • 200 gr kentang, kupas, potong kecil
  • 40 gr wortel, kupas, potong kecil
  • 120 ml air
  • 25 gr brokoli, petik sesuai kuntum, potong kecil
Cara memasak Bubur Kentang Brokoli :
  1. Masukkan daging ayam, tahu, kentang dan wortel kadalam panci. Tambahkan air, lalu masak sampai mendidih. Tutup dan biarkan selama 30 menit.
  2. Masukan brokoli masak dalam keadaan tertutup selama 10 menit atau sampai brokoli lunak, angkat.
  3. Masukan dalam blender dan haluskan, tuang dalam mangkuk dan biarkan dingin.
  4. Hidangkan segera.
Tips Cara memasak Bubur Kentang Brokoli :
  1. Agar kentang tidak berubah warna, setelah dikupas dan dibersihkan bagian lekuknya, rendam segera dengan air sebelum diolah lebih lanjut
  2. Untuk 2 porsi (1 porsi = 155 kalori)



Schotel Kentang

Kalau bosan makan nasi, cobalah kentang yang diolah jadi hidangan komplet ini. Dipadu susu, daging asap, dan telur hingga rasanya jadi gurih. Gunakan kentang berikut kulitnya agar memperoleh manfaat serat yang optimal.
Bahan:
500 g kentang
1 sdm mentega
25 g bawang Bombay, cincang
1 siung bawang putih, memarkan, cincang
3 lembar daging asap, potong kecil
300 ml susu segar
2 butir telur ayam, kocok
100 g keju Cheddar parut
1/2 sdt merica bubuk
1/2 sdt pala bubuk
1 sdt garam
Cara membuat:
# Cuci bersih kentang, potong melintang1/2 cm.
# Rebus kentang sebentar dalam air mendidih. Tiriskan.
# Panaskan mentega hingga meleleh. Tumis bawang Bombay dan bawang putih hingga layu dan harum.
# Masukkan daging asap, aduk hingga layu.
# Tuangi susu, telur dan semua bahan. Masak hingga mendidih. Angkat.
# Siapkan pinggan tahan panas, susun irisan kentang di dasar pinggan hingga rata.
# Tuangi adonan daging asap, beri irisan kentang.
# Panggang dalam oven panas bersuhu 180 C selama 20 menit hingga kuning kecokelatan. Angkat dan sisihkan.


Lasagna

Masakan kentang yang bergaya barat pun sudah sering kita temui saat ini. Sebut saja lasagna. Masakan jenis ini dibuat dengan cara menghaluskan dulu kentang yang sudah direbus, kemudian dimasukkan ke dalam pirex (beling tahan panas), diberi bumbu garam, lada, susu, dan ditaburi keju parut di atasnya. Setelah itu, kentang dipanggang hingga matang dan dimakan dengan saus.
Bagi mereka yang suka dengan masakan ala barat, lasagna merupakan masakan lezat dan memenuhi kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh. Namun lasagna cukup mampu membuat bobot tubuh Anda naik dengan lebih cepat. Untuk membuat lasagna kentang yang lezat, siapkan:
  • Kentang 100 gram, kukus lalu haluskan
  • Tepung terigu protein sedang 200 gram
  • Telur ayam 1 butir
  • Garam ¼ sendok teh
Untuk isinya, siapkan:
  • Bawang putih 2 siung, cincang sampai halus
  • Bawang Bombay 1 buah, cincang sampai halus
  • Daging giling 200 gram
  • Tepung terigu protein sedang 1,5 sendok makan
  • Tomat pasta 2 sendok makan
  • Saos tomat 3 sendok makan
  • Garam 1 sendok teh
  • Merica hitam bubuk 1 sendok teh
  • Gula pasir ½ sendok the
  • Air kaldu sapi 500 ml
  • Seledri cincang ½ sendok teh
  • Penyedap rasa secukupnya
  • Margarin untuk menumis
Untuk saus putihnya, siapkan:
  • Bawang Bombay ¼ buah, cincang halus
  • Tepung terigu protein sedang 25 gram
  • Susu cair 400 ml
  • Garam 1 sendok teh
  • Merica bubuk ¼ sendok teh
  • Pala bubuk ½ sendok teh
  • Thyme ¼ sendok teh
  • Gula pasir ½ sendok teh
  • Keju cheddar 200 gram, parut
  • Margarin secukupnya untuk menumis

Cara membuat lasagna kentang:
1.    Campur lalu aduk bahan lasagna hingga menggumpal. Dengan menggunakan penggiling mie, giling tipis adonan.
2.    Didihkan air lalu masukkan minyak sayur dan setengah sendok teh garam. Rebus lasagna di dalamnya sampai setengah matang lalu angkat dan tiriskan.
3.    Untuk isinya, tumis bawang Bombay dan bawang putih sampai harum lalu masukkan daging giling. Aduk sampai matang lalu tambahkan terigu, aduk rata. Masukkan tomat pasta, garam, saus tomat, garam, merica hitam bubuk, dan gula pasir. Tambahkan air kaldu sapi sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga mengental. Tambahkan daun seledri cincang lalu angkat.
4.    Untuk membuat saus putihnya, tumis bawang Bombay hingga harum lalu tambahkan tepung terigu. Aduk kemudian masukkan susu cair sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga terasa licin. Tambahkan garam, merica, gula, thyme, dan pala. Masak hingga mengental.
5.   Tata lasagna di wadah tahan panas yang telah diolesi margarin. Taburi lasagna dengan isinya, tata lagi lalu sirami dengan saus putih. Taburi keju parut di atasnya.
6.   Simpan wadah di atas loyang, tambahkan sedikit air ke dalam loyang lalu panggang selama 40 menit.