Cari Blog Ini

Selasa, 18 Juni 2013

Game of Thrones


LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK SUMBERARUM, KEREK, TUBAN


Nama              :  Aldian Wahyu Hutama
NRP                :  2508 100 080
Pembimbing    :  Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT

ABSTRAK
Objek yang ditinjau dalam kerja praktek ini adalah Seksi Keselamatan Kerja dan Kebersihan PT Semen Gresik (Persero) Tbk pabrik Tuban. Penugasan yang diberikan oleh pembimbing internal dan eksternal diantaranya adalah meng-capture dan merekap data unsafe actions dan unsafe conditions yang ditemui saat melakukan observasi di unit kerja. Unsafe actions dan unsafe conditions merupakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Dari data yang diperoleh mulai 2007 hingga 2011, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pada kasus kecelakaan kerja di pabrik Tuban yang mayoritas disebabkan oleh unsafe action sebesar 80 % dan selebihnya adalah unsafe condition.
Penugasan kedua adalah mengamati pelaksanaan 5R di PT Semen Gresik pabrik Tuban. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa program 5R merupakan salah satu program kerja seksi K3 yang harus diterapkan di seluruh area pabrik PT Semen Gresik untuk meningkatkan produktivitas kerja. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi, maka setiap unit kerja wajib mempunyai struktur organisasi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan 5R di unit kerja bersangkutan. Penugasan ketiga terkait dengan kegiatan me-monitoring lingkungan kerja fisik di Unit Finish Mill Tuban I dan II. Pengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran intensitas bising dan iklim kerja. Hasil pengukuran menunjukan sebagian besar lokasi pengamatan memiliki intensitas bising di atas Nilai Ambang Batas (NAB) sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-51/Men/1999 sebesar 85 dB(A). Sedangkan nilai ISBB masih berada di bawah NAB iklim kerja yaitu sebesar 28,0 oC.

Kata Kunci      : K3, Unsafe Actions, Unsafe Conditions, 5R, Lingkungan Kerja

Review Jurnal Reliability


A Broker-based Approach for Improving Web Services Reliability
(Pendekatan Berbasis Broker untuk Memperbaiki Reliabiliti dalam Layanan Web)
Abdelkarim Erradi, Piyush Maheshwari
School of Computer Science and Engineering
The University of  New South Wales, Sydney NSW 2052, Australia

          
       Dalam jurnal ini dibahas mengenai tujuan awal dan fungsi mendasar dari pengembangan layanan web sebagai suatu skenario dalam e-Business dan sebagai aplikasi untuk berbagai misi dalam dunia bisnis. Kualitas dari layanan web (QoS) yang lebih baik serta layanan pengiriman yang dapat dilakukan secara kontinu menjadi sebuah isu penting dalam rangka menjamin tingginya ketersediaan dan ketahanan dengan tujuan untuk meminimalisir terjadinya kerusakan atau ketidaktersediaan dari pengaplikasian jaringan dan layanan web. Tantangan ini mengharuskan terjadinya perubahan besar dalam pemakaian layanan web serta berbagai macam infrastruktur yang membangun web tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan akan hal ini, maka dikemukakan ide mengenai Web Services Message Bus (wsBus) yaitu sebuah sistem sederhana yang berorientasi pada bagaimana interaksi serta ketahanan layanan web dalam mengatasi kerusakan dan kegagalan pada sistem.

Jurnal ini juga menjelaskan mengenai arsitektur dan berbagai fitur yang terdapat dalam wsBus dan dicantumkan pula mengenai hasil dari penelitian untuk menjelaskan keefektifan dari wsBus dalam menambah ketahanan dan kelancaran layanan web dalam sistem manajemen rantai pasok. Arsitektur yang ditampilkan berupa suatu implementasi prototip tentang wsBus yang merupakan sebuah kerangka dari susunan sistem yang dinamis untuk memudahkan manajemen dari layanan web dengan berbasis pada bagaimana seorang broker meningkatkan pendapatannya melalui berbagai macam mekanisme menangani kesalahan, termasuk di antaranya kegiatan monitoring, inspeksi dan perbaikan kesalahan dalam proses material handling melalui penyusunan dan penataan kembali pergerakan arus material, dan dinamisasi fungsi susunan material handling.  Sistem wsBus yang mengambil pendekatan berbasis broker ini memiliki beberapa keunggulan di antaranya mampu memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi demii kesatuan layanan web yang diberikan. Selain itu, sistem ini mampu meningkatkan ketahanan sistem manajemen rantai pasok dalam menangani adanya potensi terjadinya kerusakan secara dinamis serta  kejelasan sistem handling untuk lebih memfungsikan kembali kesamaan dalam mendukung berjalannya layanan.


Hasil percobaan membuktikan bahwa efektifitas, kemungkinan penerapan dari pendekatan ini serta mengenai nilai tambah pada manajemen QoS yang diperoleh dari penerapan wsBus pada e-Business seperti adanya jaminan pengiriman dan adanya mekanisme pemulihan kembali membuat biaya tambahan yang biasa terjadi dapat ditekan seminimal mungkin. Pada akhir jurnal yang dibuat, peneliti berencana untuk memperbaiki dan memperluas aplikasi wsBus di masa mendatang, dalam berbagai macam ruang lingkup area, termasuk memperbaiki mekanisme penjadwalan untuk mendapatkan pesanan, lebih mampu dalam beradaptasi terhadap kondisi baru (termasuk di dalamnya proses monitoring mengenai beban kerja dari web service), dan lebih banyak lagi keunggulan yang didapat dari adanya waktu tunggu dalam antrian terutama dalam kasus ketidaklancaran sistem antrian yang telah diterapkan sebelumnya. Peneliti juga berencana memperluas evaluasi yang telah dilakukan pada wsBus dalam skala yang lebih luas dan pada penerapan sistem ini secara lebih kompleks.

PENTINGNYA PENGENDALIAN KUALITAS PADA DUNIA INDUSTRI


1.              Kebutuhan Pengendalian Kualitas

 Pengendalian kualitas produk merupakan usaha untuk meminimalisasi produk cacat dari produk yang dihasilkan perusahaan. Tanpa adanya pengendalian kualitas produk akan menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan, karena penyimpangan-penyimpangan tidak diketahui sehingga perbaikan tidak bisa dilakukan dan akhirnya penyimpangan akan berkelanjutan. Sebaliknya bila pengendalian kualitas dapat dilaksanakan dengan baik maka setiap terjadi penyimpangan dapat langsung diperbaiki dan dapat digunakan untuk perbaikan proses produksi dimasa yang akan datang. Dengan demikian proses produksi yang memperhatikan kualitas produk akan menghasilkan produk yang berkualitas bebas dari kerusakan dan kecacatan, sehingga membuat harga lebih kompetitif.
Peranan kualitas produk sangat penting dalam situasi pemasaran yang semakin bersaing, karena dapat mempengaruhi maju atau tidaknya perusahaan. Perusahaan bukan hanya memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan tetapi juga kualitas dari produk tersebut. Bagi perusahaan yang tidak memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan akan mengalami banyak kendala dalam pemasarannya, sehingga produk kurang laku dan mengalami penurunan penjualan.

2.              Obyek Pengendalian Kualitas
Searah dengan perkembangan kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan dan ekonomi, lingkungan manufaktur mengalami pergeseran kearah yang lebih maju. Lingkungan persaingan juga bertambah ketat. Agar mampu bertahan dan bahkan bersaing dalam kondisi persaingan yang ketat ini, para pelaku bisnis hendaknya mampu terus menerus menyempurnakan proses produksi dan produk itu sendiri untuk dapat menciptakan keunggulan baru. Untuk itu perusahaan harus terus menerus mengadakan perbaikan pada kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu setiap perusahaan sangat membutuhkan suatu pengendalian mutu atau kualitas yang dilakukan secara terus menerus. Pengendalian mutu atau kualitas merupakan cara untuk memproduksi barang atau jasa secara ekonomis sesuai dengan keinginan pelanggan. Dalam proses pengendalian kualitas tidak hanya untuk mengetahui kualitas dari produk tetapi juga dibutuhkan pengandalian kualitas terhadap kinerja karyawan yang berkerja di perusahaan. Untuk itu dibutuhkan suatu metode yang dapat mengendalikan kualitas baik produk maupun karyawan.

3.              Operasi Pengendalian Kualitas
Adapun operasi pengendalian kualitas dapat dilakukan dengan berbagai macam metode di antaranya adalah perbaikan kualitas produk dengan pendekatan metode kaizen (5W+1H), perbaikan kualitas produk dengan pendekatan metode statistik serta evaluasi pengendalian kualitas pada bagian produksi.
Kaizen merupakan konsep payung yang mencakup teori-teori praktis seperti Gugus Kendali Mutu, JIT, Sistem Saran, Kanban, Total Quality Management (TQM), Manajemen visual, dan aktivitas kelompok kecil, yang kesemuanya ini saling berkaitan. Antara kaizen dan inovasi sebenarnya merupakan bagian dari fungsi perbaikan atau penyempurnaan. Suatu perbedaan besar antara kaizen dan inovasi adalah bahwa kaizen tidak memerlukan investasi besar untuk melaksanakannya, tetapi menuntut adanya usaha berkesinambungan dan bertanggung jawab. Sementara inovasi berorientasi pada hasil dengan melibatkan investasi yang besar. Sasaran akhir dari kaizen adalah kualitas (quality), biaya (cost), dan penjadwalan  (scheduling), yang kemudian penjadwalan dirubah menjadi penyerahan (delivery). Ketiga hal ini dikenal dengan QCD yang merupakan aspek yang paling penting untuk diperbaiki. Kualitas (Q) tidak hanya berkaitan dengan kualitas produk jadi atau jasa layanan, namun juga kualitas dari proses yang menghasilkan produk maupun jasa layanan tersebut. Biaya (C) berkaitan dengan biaya keseluruhan sejak dari merancang, memproduksi, menjual dan memelihara produk atau layanan tersebut. Penyerahan (D) adalah penyerahan produk atau jasa layanan secara tepat jumlah dan tepat waktu.
Pengendalian kualitas statistik adalah suatu sistem yang dikembangkan untuk menjaga standar yang uniform dari kualitas hasil produksi, pada tingkat biaya yang minimum dan merupakan bantuan untuk mencapai efisiensi perusahaan. Pada dasarnya pengendalian kualitas statistik merupakan penggunaan metode statistik untuk mengumpulkan dan menganalisa data dalam menentukan dan mengawasi kualitas hasil produk. Tujuan utama pengendalian kualitas statistik adalah pengurangan variabilitas secara sistemik dalam karakteristik kunci produk itu. Manfaat dari penerapan pengendalian kualitas statistik antara lain : kualitas produk yang lebih beragam, memberikan informasi kesalahan lebih awal, mengurangi besarnya bahan yang terbuang sehingga menghemat biaya bahan, meningkatkan kesadaran perlunya pengendalian kualitas serta menunjukan tempat terjadinya permasalahan dan kesulitan. Pengendalian kualitas statistik dapat dikelompokan atas dua bagian, yaitu : proses pengendalian dan pengendalian produk. Tujuan utama proses pengendalian adalah menjaga setiap proses agar tetap terkendali dan untuk itu digunakan peta kendali, metode grafik yang menunjukan urutan setiap proses. Tujuan utama pengendalian produk adalah memutuskan apakah suatu lot diterima atau ditolak yang didasarkan pada bukti yang ditemui dari satu atau banyak sampel yang ditarik secara acak dari lot yang diteliti.
Dalam melakukan evaluasi  pengendalian kualitas perusahaan, visi/misi perusahaan di bidang produksi  adalah mampu untuk memproduksi produk  zero deffect. Untuk menunjang visi/misi perusahaan tersebut perlu menentukan standar kerusakan produk sebagai sasaran jangka pendek misalkan tidak boleh lebih dari dua persen. Dalam penentuan standar kerusakan maksimum dua persen tersebut perlu untuk dievaluasi. Penentuan standar tersebut harus melihat kembali tentang persepsi kualitas yang meliputi tiga variabel yaitu kualitas produk, kualitas karyawan dan kualitas pelayanan karyawan. Selain itu tentang komitmen karyawan departemen produksi, ukuran yang digunakan adalah variabel perencanaan dan perbaikan secara kontinyu. Setelah diperoleh hasil dari analisis tersebut dapat digunakan sebagai evaluasi terhadap strategi bisnis perusahan yang telah mencanangkan kebijakan mutu barang yang dihasilkan oleh perusahaan, termasuk kebijakan tingkat kerusakan barang.

4.              Kesimpulan
Setiap perusahaan selalu ingin menjadikan hasil produksi yang berkualitas sesuai dengan standar yang ditentukan oleh perusahaan. Kualitas produk yang dihasilkan bisa sesuai dengan standar atau tidak harus diperhatikan juga apakah dalam menentukan standar memang sudah mendasarkan pada fasilitas dan sumberdaya yang dimiliki mendukung untuk itu. Jika sudah maka perlu melakukan evaluasi terhadap kualitas yang telah dicanangkan itu bisa dicapai atau tidak. Operasi pengendalian kualitas dapat dilakukan dengan berbagai macam metode di antaranya adalah perbaikan kualitas produk dengan pendekatan metode kaizen (5W+1H), perbaikan kualitas produk dengan pendekatan metode statistik serta evaluasi pengendalian kualitas pada bagian produksi. Evaluasi yang dilakukan mulai dari proses produksi, komitmen karyawan, fasilitas produksi, pengendalian setiap produksi merupakan kunci utama pengendalian kualitas dari suatu produk. Dan hal penting lagi adalah setiap adanya penyebab kerusakan setiap produk perlu segera dilakukan evaluasi dan dilakukan perbaikan secara terus menerus.

5.             Referensi
·    Ferdiansyah, Herdiyan. 2007. “Usulan Rencana Perbaikan Kualitas Produk Penyangga Duduk Jok Sepeda Motor Dengan Pendekatan Metode Kaizen (5W+1H) di PT. Ekaprasarana”.
·      Irvan, Zulia Hanum. Tanpa Tahun. “Pengendalian Mutu Produk Dengan metode Statistik”.
·      Dwiwinarno , Titop. Tanpa Tahun. Evaluasi Pengendalian Kualitas Pada Bagian Produksi.




Model Polusi Udara Beserta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi